Satu Harapan yang Lebih Baik
Dari Gospel Translations Indonesian
Oleh Ligonier Ministries Staff
Mengenai The Covenants
Bagian dari seri Tabletalk
Terjemahan oleh Ade Gumilar
Memang suatu hukum yang dikeluarkan dahulu dibatalkan, kalau hukum itu tidak mempunyai kekuatan dan karena itu tidak berguna,- sebab hukum Taurat sama sekali tidak membawa kesempurnaan -- tetapi sekarang ditimbulkan pengharapan yang lebih baik, yang mendekatkan kita kepada Allah. (Ibr. 7:18-19).
- Ibrani 7: 18-19
Karena penganiayaan, banyak orang yang merupakan pendengar asli kitab Ibrani meragukan realitas Perjanjian Baru. Beberapa dari mereka mempertimbangkan untuk kembali ke Perjanjian Lama dan kepada keimaman orang-orang Lewi seperti pada saat surat-surat tersebut ditulis. Mereka lupa bahwa keselamatan di dalam Kristus adalah satu harapan yang lebih baik dibandingkan dengan harapan yang ditawarkan di dalam Perjanjian Lama. Oleh karena itu, penulis yang berharap supaya tidak ada orang yang jatuh, menulis surat kepada orang-orang Ibrani untuk mengingatkan mereka bahwa Pengharapan yang lebih baik akan keselamatan di dalam Kristus akan mendapatkan landasannya di dalam bait surgawi itu sendiri (6:19).
Harapan ini merupakan satu harapan yang lebih baik karena didasarkan pada keimaman Kristus. Tidak seperti imam-imam Lewi yang tidak mampu menyempurnakan manusia, Kristus merupakan Imam Besar setelah Melkisedek dan mampu menyempurnakan semua orang yang datang kepada-Nya untuk mendapat keselamatan (7:1-19).
Dalam bacaan hari ini, penulis Kitab Ibrani terus penegasanNya berkenaan dengan perubahan yang ditimbulkan imamat Melkisedek Kristus. Kita diberi tahu bahwa ketika Kristus datang, pernjanjian lama dikesampingkan karena tidak berguna dan memiliki kelemahan. Fokus utama ayat-ayat ini adalah dalam imamat Lewi dan segenap pengorbanan para pelayan. Sekarang ketika Kristus telah datang, mereka telah berhenti karena mereka telah dipenuhi oleh pengorbanan sempurna Kristus. Kelemahan perjanjian lama telah disempurnakan oleh perjanjian baru.
Perjanjian lama itu "lemah" bukan karena kelemahan dalam hukum itu sendiri. Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik. (Rom. 7:12). Alasan kelemahan hukum tersebut ditemukan dalam diri manusia sendiri. Hati manusia yang berdosa membuat Hukum tersebut tidak berguna dalam memberikan kebajikan yang diperlukan. Di tangan mereka yang melanggar hukum, hukum tersebut justru membawa kepada kematian. (Rom. 7:10).
Namun demikian, Kristus telah memperkenalkan satu harapan yang lebih baik dengan pemenuhan hukum . tetapi, kita tidak membuang hukum itu seluruhnya. Kita harus mengikutinya sebagai ungkapan syukur kepada Kristus, menanti datangnya hari kebenaran tiba karena kita telah benar-benar disucikan. Realitas kebajikan ini tidak akan akan tiba sampai kedatangan Kristus, tetapi sampai saat itu, harapan lebih baik dari Kristus memungkinkan kita kepada Allah(Ibr. 7:19) sehingga kita dikuatkan dan lebih menyerupai Dia setiap hari.
Di hadapan Allah
"Harapan yang lebih baik" dari perjanjian baru menunjukkan bahwa ada harapan di bawah perjanjian lama. Namun demikian, harapan perjanjian lama hanya bayangan, sementara harapan perjanjian baru merupakan hal yang benar. Terima kasih kepada Allah bahwa Dia selalu memberikan harapan kepada umatNya sehingga anda hidup dalam hari-hari yang lebih mantap dan nyata.
Bacaan untuk pembelajaran lebih lanjut
Ul. 30:11–20b
Mzm. 1
Rom. 5:20–21
2 Kor. 3, 1, dan -11