Kesenangan Tuhan didalam Ketulusan Umat-Nya

Dari Gospel Translations Indonesian

Langsung ke:navigasi, cari

Yang Berhubungan Dengan Sumber Daya
Lagi Oleh John Piper
Indeks Pengarang
Lagi Mengenai The Grace of God
Indeks Topik
Tentang terjemahan ini
English: The Pleasure of God in the Good of His People

© Desiring God

Bagikan ini
Misi Kami
Terjemahan ini diterbitkan oleh Injil Terjemahan, sebuah pelayanan yang ada untuk membuat buku-buku dan artikel injil-tengah yang tersedia secara gratis untuk setiap bangsa dan bahasa.

Pelajari lebih lanjut (English).
Bagaimana Anda Dapat Membantu
Jika Anda mampu berbahasa Inggris dengan baik, Anda dapat membantu kami sebagai penerjemah secara sukarela.

Pelajari lebih lanjut (English).

Oleh John Piper Mengenai The Grace of God
Bagian dari seri The Pleasures of God

Terjemahan oleh Darta

Review Anda dapat membantu kami memperbaiki terjemahan ini dengan meninjau untuk meningkatkan akurasi terjemahan. Pelajari lebih lanjut (English).


Zefanya 3:17

TUHAN, Allahmu, hadir di tengah-tengahmu,
seperti kesateria pembawa kemenangan;
Dengan penuh sukacita Dia akan bergirang kerana engkau,
dan tenang berdiam kerana kasih-Nya;
Dengan sorak-sorai Dia akan bergembira kerana engkau.”

Latar belakang Kitab Zefanya

Menurut kitab Zefanya 1:1, "Firman TUHAN yang datang kepada Zefanya bin Kusyi.....dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda. Yosia sudah memerintah di Yehuda sekitar 80 tahun setelah keruntuhan kerajaan Israel utara akibat serangan bangsa Asyur.

Selama 80 tahun itu, Kerajaan Israel selatan, Yehuda tidak menarik pelajaran dari apa yang menimpa kerajaan utara, dan justru semakin dalam dan dalam jatuh dalam dosa dan pemberontakan melawan hukum Allah.

Pada tahun ke 18 pemerintahan Yosia, Hilkia sang imam besar menemukan di dalam bait Allah sebuah salinan Kitab Taurat, Kitab yang sudah dilupakan selama berpuluh-puluh tahun. Ketika dia membacakannya untuk raja, hati Yosia hancur. Dia merendahkan dirinya, mengoyak-ngoyakkan pakaiannya dan menangis di hadapan Tuhan (2 Raja-raja 22:19).

Selama lebih dari 13 tahun kemudian Yosia melakukan reformasi besar-besaran kembali kepada hukum Allah di Yehuda. Dia meneguhkan kembali perjanjian antara Allah dan umat-Nya (2 Raja-raja 23:3). Dia membuang segala perkakas yang dibuat untuk Baal dan Asyera ke luar dari bait Allah dan membakarnya di padang-padang Kidron (23:4). Dipecatnya para imam berhala (23:5). Dihancurkannya ruangan-ruangan para pelacur pria yang dipakai sebagai penyembahan kepada dewa (23:7). Disingkirkannya kuda-kuda yang dipersembahkan oleh raja-raja Yehuda untuk dewa matahari (23:11). Dan dihidupkannya kembali perayaan Paskah yang sudah tidak pernah ada lagi sejak zaman para hakim (23:22).

Itulah kejadian demi kejadian yang terjadi semasa Zefanya menurut pasal 1 ayat 1. Jadi ketika kita membaca kitab kecil ini, kita bisa membayangkannya menjadi bagian dari seruan reformasi yang Yosia kerjakan. Sudah pasti sang nabi dan sang raja bekerja sama dalam satu tim untuk berusaha menarik banyak orang kembali kepada Allah. Lalu Bagaimanakah Zefanya berkhotbah? Khotbah seperti apakah yang diilhami Allah kepada Zefanya ketika umat-Nya membutuhkan kebangkitan dan reformasi rohani?

Peringatan Akan Datangnya Murka Tuhan

Semua isi pasal 1 adalah peringatan atas Yerusalem dan ramalan datangnya murka Tuhan. Ayat 2 - 4,

"Aku akan menyapu bersih segala-galanya dari atas muka bumi," demikianlah firman TUHAN. "Aku akan menyapu manusia dan hewan; Aku akan menyapu burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut. Aku akan merebahkan orang-orang fasik; dan akan melenyapkan manusia dari atas muka bumi," demikianlah firman TUHAN. "Aku akan mengacungkan tangan-Ku terhadap Yehuda dan terhadap segenap penduduk Yerusalem; Aku akan melenyapkan dari tempat ini sisa-sisa Baal dan nama para imam berhala."

Mengapa murka Allah begitu menyala-nyala?

Seruan Pertobatan

Lalu dalam pasal 2 peringatan pertama diikuti dengan seruan pertobatan yang tulus. Masih ada harapan, paling tidak bagi mereka yang mau bertobat. Ayat 1 - 3:

Bersemangatlah dan berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh, sebelum kamu dihalau seperti sekam yang tertiup, sebelum datang ke atasmu murka, TUHAN yang bernyala-nyala itu, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan TUHAN. Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN. Bahkan jika semua orang yang rendah hati di negeri tidak dapat menghindari kemurkaan terdahsyat Allah, paling tidak mereka bisa bersembunyi ketika hari penghukuman Tuhan itu tiba.

Peringatan atas Bangsa-Bangsa Lainnya

Lalu dalam pasal 2:4-15 Zefanya meneriakkan kesedihan dan peringatan tidak hanya atas Yehuda dan Yerusalem, tetapi juga atas bangsa-bangsa lain.

Penghakiman akan datang atas bangsa-bangsa. Dan kemungkinan di ayat 10 terangkum alasan yang paling mendasarinya: "Inilah yang menjadi bagian mereka sebagai ganti kecongkakan mereka, sebab mereka telah mencela dan membesarkan diri terhadap umat TUHAN semesta alam." Akar penyebab penghakiman atas bangsa-bangsa lain oleh Tuhan adalah akibat kecongkakan mereka sendiri.

Celaan Terakhir Terhadap Yerusalem

Tetapi supaya orang-orang Yerusalem tidak menertawakan penghakiman atas bangsa-bangsa, Zefanya kembali menghadapi mereka dan dalam pasal 3:1 - 8 memberikan gambaran celaan terakhir atas Yerusalem. Ayat 1 - 2:

Celakalah si pemberontak dan si cemar, hai kota yang penuh penindasan 1! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapapun dan tidak mempedulikan kecaman. Kepada TUHAN ia tidak percaya, dan kepada Allahnya ia tidak menghadap.

Perubahan yang Menakjubkan

Lalu, seringkali perkataan nabi-nabi pada akhir celaannya menjadi berubah. Disepanjang kemarahan-Nya yang menghancurkan, Allah menyatakan kuasa kasihnya yang menciptakan kembali. Terlepas dari kemurkaan-Nya yang ditumpahkan-Nya atas dunia, Allah akan melakukan dua tindakan besar pengampunan, tergambar dalam pasal 3:9 - 20.

1. Janji Kebangkitan Menyeluruh

Dia akan mendatangkan kebangkitan menyeluruh supaya orang-orang dari segala bangsa datang kepada-Nya. Ayat 9:

Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.

Dengan kata lain Allah tidak semata-mata sekadar menghancurkan bangsa-bangsa. Dia bertujuan menjadi Tuhan atas bangsa-bangsa. Bagaimana ini bisa terjadi? Perhatikan bagaimana ayat 8 diakhiri dan bagaimana ayat 9 dimulai:

Sebab keputusan-Ku ialah mengumpulkan bangsa-bangsa dan menghimpunkan kerajaan-kerajaan untuk menumpahkan ke atas mereka geram-Ku, yakni segenap murka-Ku yang bernyala-nyala, sebab seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Ku. 9) Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.

Bagaimanakah Tuhan akan menumpahkan kemarahan-Nya atas bangsa-bangsa dan memakan habis bumi dengan api cemburu-Nya, tetapi di saat yang sama memurnikan bangsa-bangsa supaya mereka memanggil nama-Nya dan melayani-Nya? Inilah gambaran penghakiman atas dunia dan dunia berbalik kepada Allah.

Zefanya tidak menguraikannya secara terperinci untuk kita. Barangkali dia menggambarkan penghakiman Tuhan sebagai serangkaian malapetaka yang terjadi selama masa yang berjalan dan akan mencapai puncaknya pada penghancuran terakhir atas semua orang kafir. Dan barangkali selama masa yang berjalan ini, penghakiman Tuhan juga terjadi di antara bangsa-bangsa di bumi untuk memurnikan umat untuk diri-Nya sendiri melalui pekabaran injil sehingga Dia memiliki untuk diri-Nya sendiri umat dari segala suku dan bahasa dan kaum dan bangsa (Wahyu 5:9).

Tidak peduli betapa Allah berkeinginan melakukan dua hal ini, kita harus memperteguh apa yang sang rasul tegaskan: Allah akan membuat umat dari segala bangsa untuk memanggil nama-Nya dan untuk melayani-Nya. Dan jadi Dia sendirilah yang akan mengubah mereka dan memberikan mereka hati dan bibir untuk memanggil nama-Nya. Itulah tindakan pertama pengampunan yang digambarkan di pasal 3:9 - 20, kebangkitan menyeluruh dengan orang-orang dari segala bangsa yang memanggil nama Tuhan dan melayani-Nya.

2. Janji Kebangkitan dan Pemurnian

Tindakan pengampunan yang lain di dalam ayat-ayat ini adalah kebangunan dan pemurnian umat-Nya, bangsa Israel. Dia akan memusnakan mereka yang congkak dan hanya meninggalkan mereka yang rendah hati dan lemah, yang memercayakan hidupnya di dalam nama Tuhan. Ayat 11 - 12:

Pada hari itu engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap Aku; sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang ria congkak, dan engkau tidak akan lagi meninggikan dirimu di gunung-Ku yang kudus. Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN.

Dengan kata lain, tidak hanya Allah akan menciptakan umat dari segala bangsa untuk diri-Nya sendiri, tetapi Dia juga akan memusnakan dan memurnikan umat-Nya Israel (Yoh 11:52). Dia akan menyingkirkan yang congkak dan Dia akan menyisakan mereka yang rendah hati dan lemah untuk diri-Nya sendiri.

Jadi nubuatan Zefanya tentang penghakiman dan kemurkaan yang dijabarkan dalam pasal 1 dan 2 bukanlah yang terakhir. Kata-kata terakhirnya adalah janji segala bangsa berbalik kepada Allah dan kebangkitan iman sejati di antara umat-Nya Israel.

Sekilas Efesus 3:4 - 6

Sekarang sebelum kita melihat janji menakjubkan itu pada ayat 17, mari lihat sekilas Efesus 3: 4 - 6. Ini dikarenakan di dalam Perjanjian Lama tidak ada penjelasan yang jelas mengenai jawaban dari pertanyaan bagaimana hubungan satu sama lain antara para petobat dari bangsa-bangsa lain dan petobat dari bangsa Israel. Bagaimanakah dengan posisimu dan saya sebagai Orang-orang Bukan Yahudi yang mengikuti Allah bangsa Israel? Kita ini seperti pendatang baru yang datang terlambat. Apakah kita juga menerima bagian berkat sepenuh bangsa Israel?

Paulus menyebut ini sebagai misteri, yang artinya jawaban dari misteri ini tidak secara terang-terangan diungkap pada awalnya. Lalu jawaban apa yang diberikan dalam Efesus 3:4 - 6?

Ketika kamu membaca hal ini, kamu bisa menyadari pemahaman saya tentang misteri Kristus, yang tidak dibukakan kepada anak-anak manusia di generasi yang sebelumnya karena sekarang telah diungkapkannya kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus; yaitu, bagaimana Orang-orang Bukan Yahudi adalah juga pewaris, anggota dari tubuh yang sama, dan mendapat bagian dari janji Kristus Yesus melalui injil.

Jawabannya adalah dengan melalui injil, kita, Orang-orang Bukan Yahudi telah menjadi percaya melalui Yesus. Dan melalui Yesus kita telah menjadi anggota sepenuhnya umat Allah: sesama pewaris bersama dengan orang-orang Yahudi yang memecayai janji-janji Allah.

Janji Menakjubkan Zefanya 3:17

Jadi sekarang kita kembali kepada Zefanya. Dan ketika kita membaca pasal 3:17, kita tahu bahwa ayat itu tidak hanya ditujukan kepada orang Yahudi yang percaya tetapi juga kepada semua Orang Bukan Yahudi yang telah menjadi pewaris janji-Nya melalui iman didalam Kristus, benih Abraham.

TUHAN, Allahmu, hadir di tengah-tengahmu,
seperti kesateria pembawa kemenangan;
Dengan penuh sukacita Dia akan bergirang kerana engkau,
dan tenang berdiam kerana kasih-Nya;
Dengan sorak-sorai Dia akan bergembira kerana engkau.”

Dari ayat luar-biasa ini, saya mendapatkan judul untuk firman pagi hari ini: "Kesenangan Tuhan didalam Ketulusan Umat-Nya." Tuhan tidak melakukan yang baik karena tekanan atau paksaan. Dia bebas melakukannya! Dan di dalam kebebasannya, Dia tenggelam dalam sukacita untuk melakukan yang baik untukmu. Dia bersorak-sorai Dia bergembira kerana engkau

Apa yang terjadi jika Allah Bernyanyi?

Bisakah kamu membayangkan apa yang terjadi seandainya kamu bisa mendengar Allah bernyanyi? Ingat hanya dengan sebuah kata terucap jagat raya ini jadi. Apa yang terjadi jika Tuhan mengangkat suara-Nya, tidak hanya berkata-kata tetapi bernyanyi!Barangkali surga dan bumi baru akan tercipta seketika itu juga. Akibat Allah bernyanyi juga bisa kita lihat dalam Yesaya 65:17 - 18,

Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru....Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan.

Pada mulanya ketika Allah berkata-kata, surga dan bumi jadi; barangkali pada akhirnya, surga dan bumi baru akan diciptakan ketika dengan sorak-sorai Allah akan bergembira kerana umat-Nya.

Ketika saya memikirkan suara Allah bernyanyi, saya membayangkan mendengar dentuman Air Terjun Niagara yang bercampur dengan aliran tipis air gunung berlumut. Saya membayangkan mendengar ledakan gunung St. Helens berbaur dengan dengkuran anak kucing. Saya membayangkan mendengar kedahsyatan topan Pantai Timur dan hembusan salju malam yang nyaris tak terdengar di hutan. Dan saya membayangkan mendengar deru matahari yang tebalnya 1392082,56 km, satu juta tiga ratus ribu kali lebih besar daripada bumi, dan isinya hanya api tidak ada yang lain, 1000000 derajat centigrade di atas permukaan korona yang lebih dingin. Tetapi saya membayangkan mendengarkan deru matahari yang tak terbayangkan bercampur dengan lembut, hangatnya bunyi letupan batang-batang kayu yang terbakar dalam pemanas ruang tamu di malam musim dingin yang nyaman.

Dan ketika saya mendengar nyanyian ini saya berdiri tercengang, kagum, tak mampu berkata-kata bahwa Dia bernyanyi karena saya. Dia bersukacita untuk melakukan kebaikan bagi saya dengan segenap hati dan jiwa-Nya (Yeremiah 32:41)!

Dapatkah Anda Merasakan Keajaiban Ini?

Dapatkah hari ini kamu merasakan keajaiban ini? Karena Allah bersukacita atasmu dengan sorak-sorai?

"Saya Terlalu Bersalah"

Kamu berkata, "Tidak," "Saya tidak bisa, karena saya terlalu banyak berbuat dosa sampai-sampai Allah harus bersukacita atas saya."

Tetapi tidakkah kamu percaya ayat 15: "TUHAN telah melenyapkan penghukuman terhadap engkau!"

Lalu tidak bisakah kamu merasakan keajaiban Tuhan yang bersukacita atas Anda dengan sorak-sorai?

"Saya Dikepung Musuh"

Kamu berkata, "Tidak," "Saya tidak bisa karena saya dikepung oleh musuh, dan penghalang mengelilingi saya di setiap sisi."

Tetapi tidakkah kamu percaya ayat 17: "TUHAN, Allahmu, hadir di tengah-tengahmu seperti kesateria pembawa kemenangan"; dan ayat 19 “Sesungguhnya pada waktu itu, Aku akan bertindak terhadap semua yang menindasmu"; dan ayat 15: "Dia telah melenyapkan musuh-musuhmu"?

Lalu tidak bisakah kamu merasakan keajaiban Tuhan yang bersukacita atasmu dengan sorak-sorai?

"Saya Merasa Terlalu Jauh dari Allah"

Kamu berkata, "Tidak," "Saya tetap tidak bisa karena Dia Allah yang besar kudus dan saya merasa Dia sangat jauh dari saya."

Tetapi tidakkah kamu percaya ayat 15: "Raja Israel, yaitu TUHAN, ada di tengah-tengahmu"; ayat 17: "TUHAN Allahmu ada di tengah-tengahmu"? Dia tidak jauh darimu.

Lalu tidak bisakah kamu merasakan keajaiban bahwa Tuhan bersukacita atasmu dengan sorak-sorai?

"Saya Dibelenggu oleh Aib"

Masih saja kamu berkata, "Tidak, karena saya masih dibelenggu oleh aib. Saya terus menerus diremehkan oleh orang tua saya (2:8,10). Saya diejek dan diancam dan dibohongi dan difitnah. Bahkan Di dalam kepompong aib ini, nyanyian suara Allah memudar dan terdengar jauh dan tidak jelas."

Tetapi sekali lagi saya bertanya, tidakkah kamu memercayai janji diakhir ayat 19: Aku akan menyelamatkan orang yang timpang, Aku akan mengumpulkan orang-orang yang tercerai-berai, dan akan mengubah rasa malu mereka menjadi pujian dan kemasyhuran di seluruh bumi"?

Lalu tidak bisakah kamu merasakan keajaiban Tuhan yang bersukacita atasmu dengan sorak-sorai?

"Bagaimana mungkin Sukacita Allah di dalam Nama-Nya Sendiri Terjadi dalam saya

Dan sekarang kamu berkata, "Saya hampir bisa berserah dan merasakan keajaiban yang tak terkatakan bahwa Allah bersukacita atas saya dengan sorak-sorai. Akan tetapi tetap saja ada satu penghalang. Kamu berkata bahwa Allah meninggikan kemuliaan-Nya sendiri diatas segalanya. Kamu berkata Allah bersukacita dalam nama-Nya sendiri. Jadi bagaimana saya bisa membayangkan bahwa Dia tertarik pada saya? Bagaimanakah sukacita yang Allah miliki didalam nama-Nya bisa terjadi didalam diri saya?

Jika itu adalah penghalang terakhirmu, maka bersiaplah untuk bernyanyi! Karena jawabannya sudah jelas dalam ayat 12. Jika kamu tahu bahwa Tuhan bersukacita di dalam nama-Nya melebihi segala-galanya,dan jika kamu ingin masuk dalam sukacita itu dan mengalaminya, kemanakah kamu harus pergi? Dimanakah kamu mencari perlindungan?

Ayat 12 memberikan jawabannya: Tuhan berkata "Aku akan meninggalkan di tengah-tengahmu kalangan umat yang rendah hati dan lemah. Mereka akan berlindung dalam nama TUHAN." Inilah hubungan antara sukacita Allah dalam nama-Nya dan sukacita-Nya dalam dirimu. Ketika kamu berlindung di dalam nama-Nya, Dia bergembira karena kau dengan sorak sorai.

Jika kamu mengejar kejayaanmu di antara manusia, maka sungguh kamu memperolehnya di bumi. Jika kamu meninggikan namamu di antara manusia, sungguh kamu mendapatkannya di bumi. Jika kamu bersandar pada kebenaranmu sendiri, sungguh kamu mendapatnya di bumi.

Tetapi jika kamu merendahkan dirimu dan mengejar kemuliaan Allah melebihi segala-galanya, dan jika kamu menyembunyikan namamu di dalam nama Allah, dan jika kamu mengenakan pakaian kebenaran Putra-Nya, maka Bapamu di surga yang mengasihi nama-Nya lebih dari segalanya akan menganugrahkan kepadamu berkat yang melebihi segala imajinasi dan bergembira atasmu dengan sorak-sorai.

Jadi sekarang singkirkan segala kesombongan dan kemegahanmu. Berlindunglah dalam nama Tuhan. Sandarkanlah pengharapanmu pada kebenaran Kristus dan bukan pada kebenaranmu. Dan biarkan dirimu menyadari keajaiban Tuhan, Raja di atas segala raja, bersukacita atasmu dengan kesenangan dan bergembira atasmu dengan sorak sorai.

(untuk pembelajaran lebih lanjut, buka kitab Mikha 7:18; Mazmur 35:27; 149:4; Yeremia 32:37-42; Ulangan 30:9; Yesaya 62:5; 65:19.)