Keberanian Orang Kristen
Dari Gospel Translations Indonesian
Oleh John Piper
Mengenai Keberanian
Bagian dari seri Taste & See
Terjemahan oleh Simon Kam
Anda dapat membantu kami memperbaiki terjemahan ini dengan meninjau untuk meningkatkan akurasi terjemahan. Pelajari lebih lanjut (English).
Keberanian orang Kristen adalah kemauan untuk berkata dan melakukan hal yang benar terlepas dari harga dunia, karena Tuhan berjanji untuk membantu dan menyelamatkan anda di dalam Kristus. Sebuah tindakan memerlukan keberanian jika kelihatan sangat menyakitkan. Sakit bisa berupa fisik, seperti di dalam perang dan operasi penyelamatan. Atau, sakit juga bisa berupa mental seperti konfrontasi dan kontroversi.
Keberanian sangat penting baik untuk menyebarkan ataupun mempertahankan kebenaran akan Kristus. Yesus berkata bahwa menyebarkan Injil akan mengalami penolakan: “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku” (Matius 24: 9). Dan Paulus pernah memperingatkan, bahwa di dalam gereja sekalipun , kesetiaan akan kebenaran akan mengalami pergumulan: “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikuti mereka.” (Kisah Para Rasul 20:29-30. Baca juga 2 Timotius 4:3-4).
Oleh sebab itu, pekabaran Injil yang sejati dan pengajaran yang sejati butuh keberanian. Kabur dari penolakan dalam pekabaran Injil dan pengajaran berarti menghina Kristus. Ada pengecut yang hanya memberitakan Injil yang aman untuk diberitakan. Martin Luther menulis seperti ini:
Jika saya menyatakan dengan suara lantang dan dengan penjelasan yang gamblang setiap porsi dari kebenaran Tuhan kecuali secara tepat poin kecil dimana dunia dan iblis pada waktu yang sama sedang menyerang, saya tidak mengakui Kristus, sekuat apapun saya harus mengakui Kristus. Di mana pertempuran terjadi, disana lah loyalitas seorang tentara teruji, dan menjadi teguh pada semua pertempuran selain hanya pergi menyelamatkan diri dan memalukan diri jika dia menghindar pada saat itu. (Dikutip dari Parker T. Williamson, Standing Firm: Reclaiming Christian Faith in Times of Controversy [Springfield, PA: PLC Publications, 1996], hal. 5)
Lantas dari mana kita bisa mendapatkan keberanian ini? Simak poin-poin berikut:
DARI DISELAMATKAN DAN MENJADI BENAR – “Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda.” (Amsal 21:1) “Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” (Matius 9:12)
DARI PERCAYA KEPADA ALLAH DAN BERHARAP KEPADANYA – “Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN” (Mazmur 31:24; baca juga 2 Korintus 3:12).
DARI DIPENUHI DENGAN ROH KUDUS – “…dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” (Kisah Para Rasul 4:31).
DARI JANJI TUHAN UNTUK MENYERTAI MU – “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.” (Yosua 1:9).
DARI MENGETAHUI BAHWA YANG ADA BERSAMAMU LEBIH BESAR DARI PADA YANG LAINNYA: - “Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!..., karena yang menyertai kita lebih banyak dari pada yang menyertai dia. Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita.” (2 Tawarikh 32:7-8).
DARI MENJADI YAKIN BAHWA TUHAN DI ATAS SEGALA PERTEMPURAN – “Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.” (2 Samuel 10:12).
MELALUI DOA – “Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.” (Mazmur 138:3;v baca juga Efesus 6: 19-20).
DARI CONTOH ORANG LAIN – “dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.” (Filipi 1:14).
Rindu untuk berdiri teguh bersama mu,
Pastor John.