Dia Akan Memegangku Erat-Erat

Dari Gospel Translations Indonesian

Langsung ke:navigasi, cari

Yang Berhubungan Dengan Sumber Daya
Lagi Oleh David Mathis
Indeks Pengarang
Lagi Mengenai Pengudusan dan Pertumbuhan
Indeks Topik
Tentang terjemahan ini
English: He Will Hold Me Fast

© Desiring God

Bagikan ini
Misi Kami
Terjemahan ini diterbitkan oleh Injil Terjemahan, sebuah pelayanan yang ada untuk membuat buku-buku dan artikel injil-tengah yang tersedia secara gratis untuk setiap bangsa dan bahasa.

Pelajari lebih lanjut (English).
Bagaimana Anda Dapat Membantu
Jika Anda mampu berbahasa Inggris dengan baik, Anda dapat membantu kami sebagai penerjemah secara sukarela.

Pelajari lebih lanjut (English).

Oleh David Mathis Mengenai Pengudusan dan Pertumbuhan

Terjemahan oleh Paulin Keren Gloria

Review Anda dapat membantu kami memperbaiki terjemahan ini dengan meninjau untuk meningkatkan akurasi terjemahan. Pelajari lebih lanjut (English).



Pernahkah Anda merasa takut iman Anda akan jatuh? Pernahkah Anda khawatir tidak akan bisa bertahan dalam perjalanan hidup kekristenan yang panjang ini?

Robert Harkness (1880–1961) adalah seorang pianis berbakat yang berkeliling dunia pada usia dua puluh tahunan bersama penginjil terkenal R.A. Torrey. Suatu malam, pada saat ibadah penginjilan di Kanada, Harkness bertemu seorang pria muda yang baru bertobat yang merasa takut dia tidak akan bisa bertahan. Harkness merindukan agar pria muda itu, dan banyak orang lainnya yang terkena dampak dari kebaktian kebangunan rohani itu, untuk memiliki keyakinan yang mendalam di dalam jiwa mereka bahwa akhir pertandingan mereka, dan hal mempertahankan iman, tidak serta merta tergantung pada diri mereka sendiri. Dia ingin pemuda ini dan yang lainnya mengetahui bahwa Tuhan menyelesaikan apa yang Dia mulai.

Yudas memuliakan kuasa penjagaan Tuhan dengan doksologinya: “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,” (Yudas 1:24). Inilah kebenaran yang sering dikatakan oleh Rasul Paulus, seperti kepada jemaat di Filipi, “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus,” (Filipi 1:6). Dan dia juga mengatakan pada jemaat di Tesalonika, “Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat,” (2 Tesalonika 3:3). Juga ketika dia bersaksi tentang kesabarannya sendiri, bahwa penyebab yang menentukan dari kegigihannya bukanlah pada pencapaian dan usaha sendiri tetapi “karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus,” (Filipi 3:12).

Ya, Rasul Paulus tetap gigih. Dia tekun. Dia bekerja keras. Dia membuat dirinya berusaha lebih keras. Dia berusaha keras untuk bertahan dan semakin menjadikan Yesus miliknya. Tetapi dia tahu bahwa semua perjuangan dan ketekunannya dimampukan oleh kuasa Kristus, yang telah menjadikannya milik-Nya dan pasti akan memegangnya dengan erat.

Kelemahan, Dosa, dan Setan

Pemuda yang baru percaya dari kanada itu tidak salah , meragukan kemampuannya sendiri untuk tetap bertahan. Memang, dia seharusnya meragukan dirinya kemampuannya sendiri, demikian juga kita seharusnya. Namun apa yang belum diketahui pemuda itu dalam hatinya adalah bahwa kegigihannya mempertahankan imannya bukan hanya diserahkan kepadanya. Ketika Tuhan memulai pekerjaan-Nya, Dia akan menyelesaikannya (Filipi 1:6). Jika Yesus menjadikan kita milik-Nya, Dia akan dengan setia menjaga kita sampai pada akhirnya (1 Tesalonika 5:24; Ibrani 10:23).

Tidak hanya dari dosa, kelemahan, dan kecenderungan kita untuk ikut dalam arus dunia, tapi juga dari serangan iblis. Dia akan “memelihara kamu terhadap yang jahat” (2 Tesalonika 3:3). Yesus berdoa bagi umatnya di malam sebelum Dia mati, “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat,” (Yohanes 17:15) – dan Bapa tidak pernah gagal dalam menjawab doa ini bagi mereka yang benar-benar anak-anak-Nya.

Tuhan Akan Melakukannya

Setelah percakapan yang cukup meresahkan dengan orang Kanada yang baru bertobat itu, Harkness bertanya-tanya bagaimana dia dapat membantu orang Kristen lainnya memahami kuasa tangan Allah yang menopang kita dalam ketekunan kita dan agar kebenaran yang manis ini tertanam dalam jiwa kita. Jawabannya cukup jelas bagi seorang musisi seperti Harkness, yaitu sebuah lagu. Dia menulis surat kepada penulis lagu di London (teman dari Charles Spurgeon), Ada Habershon (1861–1918), mengenai apa yang dia butuhkan, yaitu sebuah lagu untuk memberikan dukungan mengenari “jaminan yang pasti akan kesuksesan dalam hidup Keristenan.” Lalu Harkness menulis nada orisinalnya.

Satu abad kemudian, di seberang lautan, seorang pemimpin pujian di Washington, D.C., Matt Merker, menyanyikan lagu Habershon, yang diberikan kepadanya oleh seorang jemaat pada masa pencobaan yang dialaminya. Dia menemukan ketenangan dan harapan yang baru dalam liriknya, memberikan musik yang baru pada nyanyian lama itu, dan menambahkan ayat ketiga. Dia membagikan lagu itu dengan istrinya dan kemudian pendeta senior, Mark Dever, yang mengusulkan agar jemaat harus mencoba menyanyikannya. "Jemaat dengan cepat menguasai lagu itu dan mulai menyanyikannya dengan sukacita (dan suara yang sangat keras!)," Kata Merker. Berita itu segera tersebar, dan gereja-gereja yang jauh sekarang menyanyikan himne lama Habershon dengan musik baru Merker. Kata Merker, "Itu membangkitkan kita kembali untuk mengetahui bahwa Allah memegang kendali dan dia akan menjaga kita sampai akhir."

Dia Dengan Sukacita Menjaga Umat-Nya

Tuhan tidak hanya mampu menjaga umat-Nya, namun Dia dengan penuh sukacita menjaga umatnya (Yudas1:24). Nyanyian Habershon menggemakan kebenaran dan keindahan Mazmur 149: 4, “TUHAN berkenan kepada umat-Nya,” ketika Habershon menulis, “Mereka yang Dia selamatkan adalah kesenangan-Nya / Dia akan memegangku erat-erat.”

Tuhan tidak hanya akan menjaga umat-Nya, tetapi Ia juga senang hati melakukannya. Dia tidak hanya memegang kita dengan erat-erat, tetapi Dia juga melakukannya dengan penuh sukacita. Dan tak ada tempat yang lebih aman di alam semesta ini selain tersembunyi bersama Yesus di dalam kesukaan Tuhan.