Semua Memuji Kekuatan Nama Yesus

Dari Gospel Translations Indonesian

Langsung ke:navigasi, cari

Yang Berhubungan Dengan Sumber Daya
Lagi Oleh David Mathis
Indeks Pengarang
Lagi Mengenai Pengudusan dan Pertumbuhan
Indeks Topik
Tentang terjemahan ini
English: All Hail the Power of Jesus’s Name

© Desiring God

Bagikan ini
Misi Kami
Terjemahan ini diterbitkan oleh Injil Terjemahan, sebuah pelayanan yang ada untuk membuat buku-buku dan artikel injil-tengah yang tersedia secara gratis untuk setiap bangsa dan bahasa.

Pelajari lebih lanjut (English).
Bagaimana Anda Dapat Membantu
Jika Anda mampu berbahasa Inggris dengan baik, Anda dapat membantu kami sebagai penerjemah secara sukarela.

Pelajari lebih lanjut (English).

Oleh David Mathis Mengenai Pengudusan dan Pertumbuhan

Terjemahan oleh Alexander Rahmaputra

Review Anda dapat membantu kami memperbaiki terjemahan ini dengan meninjau untuk meningkatkan akurasi terjemahan. Pelajari lebih lanjut (English).


Setelah melakukan penyucian dosa, dia duduk di sebelah kanan Allah yang tinggi . . . (Ibrani 1:3)

Bayangkanlah saat Yesus pertama kali duduk di atas singgasana surga.

Setelah diambil untuk tubuh dan darah kita, hidup diantara kita, mati berkurban untuk kita, dan bangkit dalam kemenangan, mengalahkan dosa dan kematian, Dia naik ke surga, membuka jalan bagi kita, sebagai manusia, di hadapan Allah Bapa-Nya. Kemudian Yesus naik ke atas menuju singgasana, semua makhluk surga kagum pada penobatan-Nya, upacara yang sangat agung yang tidak dapat ditandingi oleh upacara termewah dari seisi muka bumi.

Banyak dari kita tidak  memiliki kategori untuk kemewahan dan keadaan semacam itu yang mengiringi penobatan tersebut di jaman dahulu. Kita tidak pernah menyaksikan seluruh kerajaan memperlihatkan seluruh harta dan kecakapannya untuk memberikan penghormatan sekali seumur hidup untuk keagungan pemimpinnya. Kemewahan tersebut menunjukkan betapa pentingnya seseorang dan kedudukannya. Pernikahan kerajaan, tidak disangsikan, memiliki kemewahan tersendiri, tetapi naik takhtanya seorang Raja baru ke singgasana, dan momen khidmat saat pemakaian mahkota di kepalanya menunjukkan kuasanya tidak tertandingi.

Dan bahkan dalam semua sejarah penobatan raja yang paling mewah sekarang terlihat sederhana oleh babak akhir surgawi yang membuat upacara duniawi terbesar hanya seperti bayangan-bayang belaka.

Mahkotai Dia Raja Semua Orang

Bab pertama Kitab Ibrani memberi kita gambaran penobatan Kristus, saat dimana Allah yang Hidup secara resmi dimahkotai Raja Semua Orang. Pertama, panggung disiapkan: “Setelah melakukan penyucian dosa, Dia duduk di sebelah kanan Allah yang tinggi” (Ibrani 1:3)

Kemudian Kitab Ibrani mengutip Mazmur 2, yang merupakan mazmur penobatan untuk pengikut Tuhan jaman dahulu. “Kau adalah Anak-Ku,” Tuhan berkata pada raja baru Israel, “hari ini Aku telah memperanakkan engkau” (Ibrani 1:5) Pada hari penobatan dia menaiki takhtanya seorang pemimpin pengikut Tuhan yang baru secara resmi menjadi “putera” Nya untuk menjadi perwakilan di antara pengikut-Nya. Penobatan adalah hari, yang bisa dibilang, saat Tuhan menurunkan raja manusia sebagai pemimpin bangsa-Nya.

Kepada Dia Yang Mulia

Kemudian, ayat 6 menyebutkan “saat [Tuhan} memberi anak sulung kepada dunia.” Dunia yang mana? Ini bukan merujuk pada penjelmaan, tetapi pada kembalinya Yesus ke surga, mengikuti kenaikan-Nya. Ibrani 2:5 menjelaskan dengan merujuk “dunia akan datang, yang sedang kita bicarakan.” Dalam kata lain, “dunia” menurut Kitab Ibrani bab 1 bukan duniawi tempat Yesus datang lewat Bethlehem. Melainkan, dunia dimana Tuhan membawa anak sulung-Nya adalah alam surgawi, yang kita pahami sebagai “dunia yang akan datang,” surga tempat Yesus naik setelah menyelesaikan tugas duniawi-Nya.

Ini adalah memang penobatan agung bagi Raja segala raja. Dan untuk Yesus, Sang pemenang Allah Manusia, masuk ke dalam surga dan menuju kursi singgasananya, Tuhan bersabda, “Biarkan semua malaikat Tuhan menyembah-Nya” (Ibrani 1:6) Dia: Allah dan manusia dalam satu sosok luar biasa.

Semulanya Tuhan menciptakan manusia “sedikit lebih rendah dari makhluk surgawi” (Mazmur 8:5) Tetapi sekarang para penghuni surga menyembah Dia, “sang manusia Yesus Kristus” (I Timotius 2:5) Sangatlah hebat orang ini,  sosok asli ras kita, tidak hanya memudarkan dan melampaui ras malaikat, tetapi juga demikian Dia membawa pengikutnya-Nya bersama Dia. Tidak pernah ada penebus untuk malaikat yang jatuh. “Pastinya bukan malaikat yang Dia tolong, tetapi Dia menolong anak-anak Abraham” (Ibrani 2:16) Dalam Kristus, malaikat tidak lagi memandang rendah pada kemanusiaan. Kita sekarang mengalami langsung “hal-hal yang ingin dilihat para malaikat” (1 Petrus 1:2)

Raja baru semesta alam ini adalah manusia sesungguhnya, dan Tuhan sesungguhnya, dan dipanggil seperti demikian (mengutip Mazmur 45) “Takhta-Mu, Oh Tuhan, adalah selama-lamanya” (Ibrani 1:8) Ayat 12 (dari Mazmur 102) mengulangi kemuliaannya __ “Tahun-Mu tidak akan pernah berakhir” -- yang merupakan ekspresi puncak dari (dan bahkan melampaui) ujaran, “Panjang usia sang raja!” (1 Samuel 10:24; 2 Samuel 16:16; 1 Raja-raja 1:25, 34; 2 Raja-raja 11:12; 2 Tawarikh 23:11).

Bawa Maju Mahkota Kerajaan

Akhirnya, babak akhir memberikan ramalan besar dari Mazmur 110, yang masih tersisa di latar belakang sejak disinggung tentang Yesus duduk pada ayat 3. Kemudian Allah Bapa bersabda: “Duduklah di sebelah kanan-Ku sampai Aku menjadikan musuh-Mu sebagai pijakan untuk kaki-Mu (Ibrani 1:13) Selama bergenerasi dan berabad-abad, para pengikut Tuhan telah menantikan hari dimana keturunan Daud yang agung, Tuhan mereka, akan naik ke singgasana dan mendengar kata-kata yang suci dari Tuhan sendiri. Kemudian, akhirnya, seperti yang telah ditulis pada kitab Ibrani 1, mimpi besar penuh teka-teki dari Mazmur 110 telah tergenapi.

Setelah menyelesaikan tugas dari Bapa, Anak Allah (tidak harus Daud) kemudian naik ke singgasananya -- bukan takhta di bumi tetapi takhta di surga. Allah Bapa sendiri akan memahkotai Dia sebagai Raja semesta alam. Dia akan mengambil mahkota kerajaan dan memahkotai Dia sebagai  Raja seluruh keluarga, seluruh suku seluruh bangsa

Kita yang memanggilnya Raja dan Tuhan tidak akan berkumpul selama satu hari dengan “kerumunan suci” pada kaki-Nya tetapi bahkan sekarang Dia memberi kita martabat untuk ikut serta dalam upacara penobatan surgawi. Kita memahkotai Dia dengan pujian kita, baik dalam kehidupan sehari-hari dengan pujian terus menerus (Ibrani 13:15) dan bersama di tengah kongregasi, saat kita berkumpul tiap minggu dengan keluarga dan suku baru dalam penyembahan (Ibrani 2:12)

Penobatan Agung Kristus belum berakhir tapi terus berlanjut. Kita bisa melihatnya sekarang dan mengalaminya dengan iman, dan ikut serta dengan puji-pujian kita Dan satu hari kemudian, bersama dengan yang telah ditebus-Nya, kita akhirnya akan bergabung dalam nyanyian abadi dan bertambah kaya dan indah untuk selamanya.