Rahmat yang Baru Tiap Pagi

Dari Gospel Translations Indonesian

(Perbedaan antarrevisi)
Langsung ke:navigasi, cari
Kathyyee (Bicara | kontrib)
(←Membuat halaman berisi '{{info|New Mercies Every Morning}}<p>Apa hal pertama yang Anda pikirkan ketika bangun di pagi hari?</p> <p>Kebanyakan dari kita, hal pertama yang senormalnya membanjiri ...')

Revisi terkini pada 17:12, 31 Juli 2020

Yang Berhubungan Dengan Sumber Daya
Lagi Oleh Dave Zuleger
Indeks Pengarang
Lagi Mengenai Pengudusan dan Pertumbuhan
Indeks Topik
Tentang terjemahan ini
English: New Mercies Every Morning

© Desiring God

Bagikan ini
Misi Kami
Terjemahan ini diterbitkan oleh Injil Terjemahan, sebuah pelayanan yang ada untuk membuat buku-buku dan artikel injil-tengah yang tersedia secara gratis untuk setiap bangsa dan bahasa.

Pelajari lebih lanjut (English).
Bagaimana Anda Dapat Membantu
Jika Anda mampu berbahasa Inggris dengan baik, Anda dapat membantu kami sebagai penerjemah secara sukarela.

Pelajari lebih lanjut (English).

Oleh Dave Zuleger Mengenai Pengudusan dan Pertumbuhan

Terjemahan oleh Paulin Keren Gloria

Review Anda dapat membantu kami memperbaiki terjemahan ini dengan meninjau untuk meningkatkan akurasi terjemahan. Pelajari lebih lanjut (English).


Apa hal pertama yang Anda pikirkan ketika bangun di pagi hari?

Kebanyakan dari kita, hal pertama yang senormalnya membanjiri pikiran kita bukanlah hal-hal yang menghasilkan pengagungan pada Tuhan dan damai. Seringkali beban-beban hidup kita hari itu yang pertama kali datang bahkan sebelum kita sempat menghirup segarnya napas – hubungan yang bergejolak, konflik ini dan itu, rapat yang itu, kesalahan yang kita buat, panjangnya daftar hal yang harus dikerjakan hari itu, luka yang kita rasakan, dosa yang sepertinya tidak bisa kita kalahkan. Dan di balik itu semua, ada perasaan menggerutu bahwa kita tidak akan menemukan kekuatan untuk membuat banyak perbedaan pada semua hal itu.

Jika tidak berhati-hati, menit-menit yang berat dan memusingkan itulah yang akan menentukan hari Anda. Kita secara alami tidak memiliki kecenderungan mengikuti Firman Tuhan untuk mengarahkan pikiran pada hal-hal yang di atas, di mana Kristus ada (Kolose 3:1-4).

Selalu tampak ironis dan bodoh bahwa beberapa saat pertama setelah kita melewati malam dengan ketergantungan total dan tidak sadar, kita langsung bangun dengan pemikiran kita yang mandiri dan percaya diri. Kita seringkali terlalu cepat percaya pada “kuda” dan “kereta” kita sendiri daripada cinta Tuhan kita yang tak terbatas (Mazmur 20:7)

Menyelidiki Hati Kita yang Gelisah

Inti dari kecemasan ini terletak pada kemandirian yang tidak sehat, tidak berguna, dan tidak alkitabiah yang sebenarnya justru tidak dapat menanggung beban hidup kita. Tuhan tidak pernah merencanakan agar kekuatan kita sendiri yang menanggungnya.

Seorang mentor pernah berkata kepada saya, “Kegelisahan itu muncul ketika kita melihat keadaan kita lalu kita mellihat kemampuan kita, namun iman datang saat kita melihat keadaan kita lalu melihat kemampuan Tuhan kita.” Nasihat ini membantu saya untuk memperjuangkan iman saya dan membantu saya melihat dan mendiagnosa kerumitan hati saya yang cenderung pada dosa dan penuh percaya diri.

Kebanyakan dari kita percaya, bahkan dengan mudah, pada kedaulatan kuasa Tuhan (Efesus 1:11), namun seringkali mengabaikan atau melupakan bahwa itu sebenarnya berlaku untuk kita: untuk kehidupan pribadi kita dan secara spesifik untuk setiap keadaan kita. Mungkin hati kita yang sifatnya penipu dan membenci diri sendiri yang membutakan kita dan membuat kita tidak percaya pada kebenaran itu: “Ya, Tuhan berdaulat, tetapi saya terlalu hancur atau terlalu tidak layak untuk mendapatkan kuasa seperti itu.” Jadi, kita perlu mengingat bahwa kuasa Allah sekarang adalah milik kita melalui Kristus (Efesus 1: 19-20), dan bahwa ia menjanjikan kepada kita rahmat yang baru setiap pagi:

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! "TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.” (Ratapan 2:22-24)

Di dalam Kristus, kasih Tuhan yang tidak berkesudahan tidak akan pernah berhenti. Tidak pernah. Rahmatnya tak akan pernah berakhir. Tidak akan pernah. Rahmat-Nya akan terus baru setiap pagi, dan Dia akan dengan setia memberikan itu bagi Anda. Jika Tuhan adalah harta terbesar Anda, jika Tuhanlah yang paling Anda cintai, bagian Anda, maka Anda dapat berharap di dalam Dia dengan janji-Nya yang tidak pernah gagal (yang sukar dipercaya ini).

Tuhan Adalah Bagianku

Tuhan bukan hanya bagian secara umum, tetapi penulis Ratapan menyadari bahwa Tuhan adalah bagiannya. Di sisi lain dari salib, kita tahu lebih baik daripada siapa pun dalam sejarah bahwa Injil kerajaan Surga telah membayar bagian ini untuk kita, yaitu keabadian dengan sukacita penuh di hadirat Allah (Mazmur 16:11).

Ratapan 3:22-24 mengingatkan kita bahwa, di dalam Kristus, Tuhan selalu setia ada untuk kita setiap pagi dengan rahmat yang baru untuk memampukan kita melewati kesulitan, dosa, dan kesakitan yang ada. Kitab ini penuh dengan rasa sakit, kesengsaraan, dan konsekuensi dari dunia yang penuh dosa dan rusak. Namun, di balik ini ada harapan dari Injil yang berkilauan yang menunjukkan kepedulian Allah yang cukup, berkuasa, nyata, dan setia untuk setiap anak-anakNya yang termasuk dalam keluarga ilahi yang telah dibeli dengan darah-Nya.

Tuhan memberi makan setiap burung di udara dan memberi pakaian kepada semua bunga bakung di padang, dan kepedulian-Nya terhadap kita jauh melebihi kepedulian-Nya terhadap alam semesta ini (Matius 6: 25-34). Dia akan berada di sana bersama kita setiap pagi sampai saat kita tertidur malam itu, dan Dia tidak akan meninggalkan kita atau menelantarkan kita, bahkan ketika kita menikmati karunia untuk dapat tidur dengan nyenyak (Mazmur 4:8).

Pertolongan dan Perlindungan Sudah Dekat

Putra saya baru-baru ini berjuang melawan rasa takut lebih dari hari-hari yang lalu. Dia takut tidur pada waktu siang dan malam. Kami meyakinkan dia bahwa kami memiliki rumah yang aman, semua pintunya terkunci, dan bahwa Ayah dan Ibu akan melakukan apa saja untuk melindunginya. Namun, yang kami sadari adalah bahwa yang lebih ia butuhkan dari segalanya adalah kehadiran seseorang.

Kepercayaannya sebagai anak kecil kepada orang tuanya bukannya hilang, tetapi ketika dia tidak yakin akan kehadiran kami, kedekatan kami, sangat dekat dengannya ketika dia ditidurkan di tempat tidurnya di sudut rumah, dia akan dengan mudah melupakan kesetiaan kami dan memusatkan hatinya pada ketakutan. Jadi, kami duduk di luar pintu sampai ia tertidur dengan senyum di wajahnya, tidak memikirkan ketakutannya, tetapi memikirkan pemeliharaan kami yang ada di dekatnya.

Rahmat yang Baru Untuk Beban yang Baru

Apa pentingnya ini untuk beban kita hari ini? Yang pertama, kenyataan dari rahmat yang baru dari Tuhan ini berarti kita tidak perlu berkecil hati meskipun melewati berbagai kesulitan dalam sehari. Mungkin ada hari-hari yang membuat kita merasa hancur, kalah, dan hampir putus asa, namun tidak apa-apa, karena ada rahmat yang cukup untuk hari itu, dan akan ada lagi esok pagi. Tujukan pandangan mata kita pada Yesus, dan serahkan beban kita padanya, (1 Petrus 5: 6–7). Dia dapat menangani semuanya dengan lebih baik daripada yang bisa kita lakukan.

Yang kedua, kita tidak bisa mengandalkan rahmat yang kemarin untuk beban hari ini. Datanglah kepada Yesus setiap hari. Datanglah pada Firman Allah dalam doa setiap hari, dan mintalah Tuhan untuk membantu Anda melihat keajaiban dan janji-janji-Nya yang akan membuat hati Anda bernyanyi. Sebuah hubungan memerlukan usaha dan latihan terus menerus. Salah satu alasan mengapa kita tidak dapat merasakan Yesus ada bersamaa kita, di sebelah kita saat kita tidur atau bangun, adalah karena kita menepati semua janji temu dalam seminggu itu kecuali pertemuan harian yang harus kita prioritaskan dengan Allah Semesta Alam yang Maha Kuasa. Mintalah pada-Nya untuk lebih lagi menunjukkan diri-Nya kedapa Anda, dan memohon pada-Nya untuk memberikan rahmat yang baru dan unik yang Anda butuhkan hari ini.

Yang terakhir, kita tidak dapat membunuh perasaan cemas, putus asa, atau takut hanya dengan menulis semua hal yang harus kita lakukan dan membuat jadwal yang terstruktur. Sebaliknya, dalam segala hal, marilah kita memperhatikan kata-kata Paulus dengan rahmat yang baru dalam hati kita:

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus (Filipi 4:6-7).

Allah ada bersama kita melalui Kristus, dengan Roh Kudus-Nya, janji-Nya akan rahmat yang baru hari ini benar-benar nyata dan dapat diandalkan, sama seperti di hari-hari yang lalu. Jadi, marilah kita datang kepada-Nya, serahkan segala kekhawatiran kita dengan sejujur-jujurnya, dan percayalah akan Dia yang memberi damai yang melebihi segala akal kita yang terbatas dan yang menjaga hati dan pikiran kita di dalam Yesus Kristus.

Beristirahatlah dengan nyaman malam ini, dan besok pagi, tetaplah ada di dalam Yesus.