Kasih Tidak Selalu Berarti Kasih

Dari Gospel Translations Indonesian

(Perbedaan antarrevisi)
Langsung ke:navigasi, cari
Kathyyee (Bicara | kontrib)
(←Membuat halaman berisi '{{info|Love Is Not Always Love}}<p>'''Mengapa Perasaan Harus Tunduk di Bawah Tuhan'''</p> <p>Lagu “All You Need Is Love” (Yang Kau Butuhkan Adalah Cinta) di rilis pa...')

Revisi terkini pada 16:48, 6 Juli 2020

Yang Berhubungan Dengan Sumber Daya
Lagi Oleh Sam Allberry
Indeks Pengarang
Lagi Mengenai Pengudusan dan Pertumbuhan
Indeks Topik
Tentang terjemahan ini
English: Love Is Not Always Love

© Desiring God

Bagikan ini
Misi Kami
Terjemahan ini diterbitkan oleh Injil Terjemahan, sebuah pelayanan yang ada untuk membuat buku-buku dan artikel injil-tengah yang tersedia secara gratis untuk setiap bangsa dan bahasa.

Pelajari lebih lanjut (English).
Bagaimana Anda Dapat Membantu
Jika Anda mampu berbahasa Inggris dengan baik, Anda dapat membantu kami sebagai penerjemah secara sukarela.

Pelajari lebih lanjut (English).

Oleh Sam Allberry Mengenai Pengudusan dan Pertumbuhan

Terjemahan oleh Susy Chindrawaty

Review Anda dapat membantu kami memperbaiki terjemahan ini dengan meninjau untuk meningkatkan akurasi terjemahan. Pelajari lebih lanjut (English).


Mengapa Perasaan Harus Tunduk di Bawah Tuhan

Lagu “All You Need Is Love” (Yang Kau Butuhkan Adalah Cinta) di rilis pada musim panas tahun 1967 dan langsung menjadi lagu Beattles yang paling top. Bagi sebagian orang lagu ini bukan hanya enak didengar tapi juga menjadi filosofi hidup. Judul lagu ini di cetak di T-shirt, poster dan plakat. Dunia ini ada berbagai macam kepercayaan dan keyakinan yang berbeda-beda dan ada yang katakan sudahlah tidak usah ributkan semua perbedaan ini. Mari kita saling mengasihi dan perbedaan ini tidak usah di bikin rumit.

Namun sebenarnya ini adalah hal yang rumit. Filosofi “Yang kau butuhkan adalah cinta” bisa di pakai dengan syarat kita memiliki definisi yang sama tentang apakah cinta/kasih itu dan bagaimana seharusnya bentuk kasih itu. Kenyataannya pengertian kita tentang kasih berbeda.

Bahkan jika di pikir-pikir, sebenarnya kita masih bingung apa sih kasih itu. Yang pasti kita tahu kasih itu penting. Kita juga tahu bahwa kehidupan seharusnya tentang kasih dan kita tidak dapat hidup tanpa kasih. Tapi ternyata sulit dapatkan definisi kasih yang tepat. Kita tahu kita butuh kasih , hanya saja kita masih belum temukan apakah kasih itu.

Bagaimana Cara Mengetahui Itu Kasih Atau Bukan

Hal ini sangat penting. Berdasarkan asumsi kita sendiri tentang kasih, kita bangun ideologi, politik dan nilai etika pribadi kita. Kita pakai tagar #Cinta adalah Cinta dan #Cinta mengalahkan segalanya. Seakan-akan dengan tagar cinta itu segala masalah langsung beres. Seakan-akan kita semua mengerti apa yang kita bicarakan. Jadi jika kita sebenarnya tidak begitu paham apakah kasih itu maka kesimpulan kita tentang kasih tidak seperti yang kita kira. Kasih tidak sesederhana itu.

1 Yohanes 3:16 memberitahu kita apakah kasih itu, “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita”

Perhatikan makna tersiratnya: kita tahu Yesus datang ke dunia ini namun kita tidak benar-benar tahu apa arti kasih. Pemahaman kita tidak sempurna. Injil Yesus Kristuslah yang dengan jelas menunjukkan kepada kita arti kasih. Yohanes memberikan arti kasih dalam tiga kata: bukan kasih adalah kasih,tapi Allah adalah kasih (1 Yohanes 4:8, 16).

Perasaan Imitasi

Pemahaman kita akan kasih di dasarkan pada Pribadi dan karya Tuhan sendiri. Kasih yang lain apapun bentuknya ujungnya adalah kosong, hampa dan akhirnya adalah kasih yang palsu. C.S.Lewis pernah menulis bahwa kasih “mulai mejadi setan ketika dia mulai mau menjadi tuhan.” Beliau menjelaskan,

Semua kasih manusia punya kecenderungan mengklaim cinta itu sebagai otoritas tertinggi. Suara cinta seakan-akan suara kehendak Tuhan sendiri. Manusia mengatakan cinta mereka tidak memperhitungkan untung rugi, menuntut komitmen yang sungguh-sungguh, memberi kesan seakan-akan semua tindakan “ atas nama cinta” adalah benar dan bahkan mulia (The Four Loves, 7-8)

“Allah adalah kasih” bukan berarti Tuhan harus menyetujui semua yang saya kira adalah kasih. Mudah sekali kita salah mengartikan berbagai perasaan menggebu-gebu dan membahayakan diri sebagai kasih. “Allah adalah kasih” artinya Tuhan lebih mengetahui arti kasih lebih daripada kita, karena itu kita harus dengar apa kataNya jika kita mau mengasihi sebagaimana seharusnya dan sebenarnya.

Kasih ada beberapa macam, konteks yang berbeda memerlukan jenis kasih yang berbeda. Perhatikan pernyataan berikut:

Semua artinya sayang/cinta/kasih tapi kita mengerti jenis kasih mana yang cocok dengan obyeknya. Semua adalah kasih namun jenis kasihnya berbeda. Kasih kepada pasangan sangat berbeda dari kasih kepada orang tua. Dan kasih kepada orang tua seharusnya berbeda dengan kasih kepada hewan peliharaan. Kita pasti tahu ini. Ada beberapa bentuk kasih. Untuk mengasihi dengan benar harus sesuaikan antara obyek kasih dan bentuk kasih.

Mungkin kita pernah melihat contoh kasih yang tidak sesuai. Bentuk kasih yang mengarah ke bentuk kasih yang kurang pantas. Hubungan yang seharusnya hanya persahabatan menjadi hubungan romantis. Atau anak yang terlalu tergantung kepada orang tuanya dalam taraf yang tidak sehat. Atau orang yang menjadikan hewan peliharaannya seperti teman manusia. Karena itu kita butuh pertolongan Tuhan. Tuhan akan menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya bentuk kasih sesuai dengan konteksnya.

Kasih Yang Lebih Baik Dari Sebelumnya

Kasih Tuhan yang sejati selalu lebih mengasihi di bandingkan dengan kasih manusia. Saat kita taat kepada Tuhan bukan berarti kita mengurangi kasih kepada sesama. Mungkin kita bisa punya perasaan demikian dalam beberapa kasus, misalkan karena kita mencintai seseorang dengan kasih yang salah. Tuhan panggil kita bukan untuk mengurangi kasih kepada orang lain namun Dia panggil kita untuk mengasihi mereka dengan kasih yang berbeda dengan kasih yang selama ini kita kenal. Kasih itu sebenarnya untuk mengasihi sesama dengan lebih baik.

Saya barusan berjumpa dengan dua wanita yang merupakan pasangan lesbian sebelum mereka bertemu Tuhan Yesus. Cerita mereka unik. Mereka bersama- sama terima Tuhan Yesus dan sekarang menjadi teman akrab di dalam Kristus dan menjadi jemaat di gereja yang sama. Hubungan mereka yang sebelumnya merupakan pemberontakan terhadap Tuhan sekarang hubungan mereka berubah dengan luar biasa menjadi hubungan yang saling mendukung untuk hidup kudus. Salah satu wanita itu mengatakan kepadaku, “Persahabatan kami jauh lebih berarti dibandingkan dulu sewaktu kami hidup dalam dosa. Sekarang kami adalah saudari dalam Kristus.”

Inti dari testimoni ini adalah bahwa perubahan dari hubungan yang tidak biblikal kepada Kristus bukan berarti berubah dari sangat mencintai menjadi kurang mencintai. Tapi yang benar adalah berubah dari kasih yang tidak tepat kepada kasih yang lebih baik. Kita tidak dapat mengasihi sesama dengan tidak mentaati Tuhan yang adalah kasih.

Kita dapat mengatakan “ Yang Kau Butuhkan Adalah Cinta” hanya jika cinta itu adalah kasihNya Tuhan, kasih yang di tunjukkan oleh Kristus. Cinta palsu/imitasi di paksakan benar dengan memajukan istilah “love is love (cinta adalah cinta). Tuhan yang adalah kasih, Dialah yang memimpin kita kepada sesuatu yang jauh lebih baik.