Dapatkah kehidupan yang setia membebaskan saya dari penderitaan?

Dari Gospel Translations Indonesian

(Perbedaan antarrevisi)
Langsung ke:navigasi, cari
(←Membuat halaman berisi '{{info|Can faithful living exempt me from suffering?}} '''Dapatkah kehidupan yang setia membebaskan saya dari penderitaan?''' Tidak. Kasih karunia Tuhan melalui Kris...')
 
Baris 1: Baris 1:
{{info|Can faithful living exempt me from suffering?}}  
{{info|Can faithful living exempt me from suffering?}}  
-
'''Dapatkah kehidupan yang setia membebaskan saya dari penderitaan?'''
+
''Berikut ini adalah transkrip audio yang sudah diedit''
 +
 
 +
'''Dapatkah kehidupan yang setia membebaskan saya dari penderitaan?'''  
Tidak.  
Tidak.  

Revisi terkini pada 20:54, 12 Januari 2012

Yang Berhubungan Dengan Sumber Daya
Lagi Oleh John Piper
Indeks Pengarang
Lagi Mengenai Penderitaan
Indeks Topik
Tentang terjemahan ini
English: Can faithful living exempt me from suffering?

© Desiring God

Bagikan ini
Misi Kami
Terjemahan ini diterbitkan oleh Injil Terjemahan, sebuah pelayanan yang ada untuk membuat buku-buku dan artikel injil-tengah yang tersedia secara gratis untuk setiap bangsa dan bahasa.

Pelajari lebih lanjut (English).
Bagaimana Anda Dapat Membantu
Jika Anda mampu berbahasa Inggris dengan baik, Anda dapat membantu kami sebagai penerjemah secara sukarela.

Pelajari lebih lanjut (English).

Oleh John Piper Mengenai Penderitaan
Bagian dari seri Ask Pastor John

Terjemahan oleh Lanny Widianto

Berikut ini adalah transkrip audio yang sudah diedit

Dapatkah kehidupan yang setia membebaskan saya dari penderitaan?

Tidak.

Kasih karunia Tuhan melalui Kristus di atas kayu salib telah memberikan kepada kita sebuah keselamatan dari penderitaan kekal. Dan jika kita dibebaskan dari penderitaan apa pun di hidup ini, Ia juga telah melakukan itu untuk kita. Tetapi kesetiaan kita merupakan tanggapan terhadap pemberian semacam ini; dan jika kita harus berjalan melalui penderitaan karena kita mau tetap setia maka kita tahu bahwa Ia telah membeli kedamaian dan sukacita kekal untuk kita.

Jadi, tidak. Kita tidak bisa menjalani hidup kita tanpa penderitaan.

Bahkan orang-orang yang saya kenal sebagai orang-orang yang terbaik telah seringkali paling menderita. Kita tahu hal ini benar bagi Rasul Paulus dan Yesus Kristus. Dua orang terbaik dalam Alkitab-Rasul Paulus dan Yesus-adalah yang paling menderita. Jadi tidak ada hubungan antara kebajikan saya atau kesetiaan saya dengan kebebasan saya dari penderitaan.

Apakah menurut Anda dampak penderitaan atas kita berkurang semakin kita melihat dunia ini bukan sebagai rumah kita?

Ada baiknya untuk berhati-hati tentang hal itu, karena bahkan orang-orang yang mencintai surga dan mengasihi Kristus banyak menderita. Tapi aku masih ingin setuju dengan anda dan mengatakan bahwa, jika kita tidak merasa seperti kita kehilangan hal yang paling penting ketika kita mendapat penyakit yang mematikan, kita dapat menanggungnya dengan jauh lebih baik.

Rasul Paulus, ketika ia tahu ia akan mati, mengatakan, "Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan" (Filipi 1:21). Dan jika mati adalah keuntungan maka kita akan mendapatkan pertolongan luar biasa dalam kehilangan pensiun, atau pernikahan, atau cucu, atau berdiri di komunitas yang kita rasa akan kita miliki; atau beberapa jemaat yang kita pikir akan kita gembalakan, yang semuanya kini hilang karena sekarang kita siap untuk mati dengan kanker ini.

Tetapi jika mati adalah keuntungan-jika kita memperoleh Kristus, jika kita telah mengembangkan sebuah hubungan dengan Kristus dimana Dia adalah segalanya dan ada di dalam segala sesuatu-maka oh betapa banyak rasa sakit yang akan kita hindari secara psikologis.