Dapatkah kehidupan yang benar membebaskan saya dari penderitaan?

Dari Gospel Translations Indonesian

Revisi per 13:36, 16 Agustus 2010; Kathyyee (Bicara | kontrib)
(beda) ←Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya→ (beda)
Langsung ke:navigasi, cari

Yang Berhubungan Dengan Sumber Daya
Lagi Oleh John Piper
Indeks Pengarang
Lagi Mengenai Penderitaan
Indeks Topik
Tentang terjemahan ini
English: Can faithful living exempt me from suffering?

© Desiring God

Bagikan ini
Misi Kami
Terjemahan ini diterbitkan oleh Injil Terjemahan, sebuah pelayanan yang ada untuk membuat buku-buku dan artikel injil-tengah yang tersedia secara gratis untuk setiap bangsa dan bahasa.

Pelajari lebih lanjut (English).
Bagaimana Anda Dapat Membantu
Jika Anda mampu berbahasa Inggris dengan baik, Anda dapat membantu kami sebagai penerjemah secara sukarela.

Pelajari lebih lanjut (English).

Oleh John Piper Mengenai Penderitaan
Bagian dari seri Ask Pastor John

Terjemahan oleh Lanny Widianto

Dapatkah kehidupan yang benar membebaskan saya dari penderitaan?

Tidak.

Kasih karunia Allah melalui Yesus Kristus di atas kayu salib telah memberikan kepada kita sebuah keselamatan dari penderitaan kekal. Dan jika kita mendapatkan keselamatan atas penderitaan apa pun di hidup ini, Ia juga telah melakukan itu untuk kita. Tetapi kebenaran kita merupakan tanggapan terhadap ketentuan semacam itu bagi kita; dan jika kita harus berjalan melalui penderitaan karena kebenaran maka kita tahu bahwa Ia telah membeli damai dan sukacita kekal bagi kita.

Jadi, tidak. Kita tidak bisa menjalani hidup kita di luar penderitaan.

Bahkan, orang-orang yang saya kenal sebagai orang-orang yang terbaik telah seringkali paling menderita. Kita tahu hal ini benar bagi Rasul Paulus dan Yesus Kristus. Dua orang terbaik dalam Alkitab-Rasul Paulus dan Yesus-yang paling menderita. Jadi tidak ada hubungan antara kebajikan saya atau kebenaran saya dengan kebebasan saya dari penderitaan.

Apakah menurut Anda dampak penderitaan atas kita berkurang semakin kita melihat dunia ini bukan sebagai rumah kita?

Ada baiknya untuk berhati-hati tentang hal itu, karena bahkan orang-orang yang mencintai surga dan mengasihi Kristus banyak menderita. Tapi aku masih ingin setuju dengan Anda dan mengatakan bahwa, jika kita tidak merasa seperti kita kehilangan hal yang paling penting ketika kita mendapat penyakit mematikan, kita dapat menanggungnya jauh lebih baik.

Rasul Paulus, ketika ia tahu ia akan mati, mengatakan, "Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan" (Filipi 1:21). Dan jika mati adalah keuntungan maka kita akan mendapatkan pertolongan luar biasa dalam kehilangan pensiun, atau pernikahan, atau cucu, atau berdiri di komunitas yang kita rasa akan kita miliki; atau beberapa jemaat yang kita pikir akan kita gembalakan, yang semuanya kini SIAP Mati sekarang dengan kanker ini. Tetapi jika kematian adalah keuntungan-jika kita memiliki Kristus, jika kita telah menumbuhkan hubungan dengan Kristus, di mana dia semua sirna kini saat kita siap untuk mati dengan kanker ini.

Tetapi mati adalah keuntungan-jika kita memperoleh Kristus, jika kita telah menanamkan sebuah hubungan dengan Kristus dimana Dia adalah segalanya-maka berapa banyak rasa sakit yang akan kita hindari secara psikologis.