Berjuang Melawan Roh Keangkuhan

Dari Gospel Translations Indonesian

(Perbedaan antarrevisi)
Langsung ke:navigasi, cari
Kathyyee (Bicara | kontrib)
(←Membuat halaman berisi '{{info|Battling the Unbelief of a Haughty Spirit}} <p><blockquote>1 Korintus 4:7</blockquote></p> <p><strong>Definisi Percaya dan Ketidakpercayaan</strong></p> <p>Mari...')

Revisi terkini pada 20:29, 14 Mei 2020

Yang Berhubungan Dengan Sumber Daya
Lagi Oleh John Piper
Indeks Pengarang
Lagi Mengenai Pengudusan dan Pertumbuhan
Indeks Topik
Tentang terjemahan ini
English: Battling the Unbelief of a Haughty Spirit

© Desiring God

Bagikan ini
Misi Kami
Terjemahan ini diterbitkan oleh Injil Terjemahan, sebuah pelayanan yang ada untuk membuat buku-buku dan artikel injil-tengah yang tersedia secara gratis untuk setiap bangsa dan bahasa.

Pelajari lebih lanjut (English).
Bagaimana Anda Dapat Membantu
Jika Anda mampu berbahasa Inggris dengan baik, Anda dapat membantu kami sebagai penerjemah secara sukarela.

Pelajari lebih lanjut (English).

Oleh John Piper Mengenai Pengudusan dan Pertumbuhan
Bagian dari seri Battling Unbelief

Terjemahan oleh Susy Chindrawaty

Review Anda dapat membantu kami memperbaiki terjemahan ini dengan meninjau untuk meningkatkan akurasi terjemahan. Pelajari lebih lanjut (English).


1 Korintus 4:7

Definisi Percaya dan Ketidakpercayaan

Mari mulai dengan mendefinisikan kata percaya dan ketidakpercayaan. “Kata Yesus di Yohanes 6:35: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

Jadi tidak percaya kpd Yesus artinya menolak Yesus untuk mencari kepuasan dari lainnya. Percaya kepada Yesus artinya datang kepada Yesus untuk kepuasan kebutuhan dan kerinduan kita.

Percaya bukan hanya percaya di pikiran, tapi yang terutama adalah hasrat hati untuk terus melekat kepada Yesus dan menemukan kepuasan di dalam Dia. Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi!”

Karena itu hidup kekal tidak di berikan kepada orang yang hanya berpikir bahwa Yesus adalah Anak Allah. Hidup kekal di berikan kepada orang yang minum dari Yesus Allah. “Air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yohanes 4:14). Dia adalah roti hidup bagi mereka yang makan daripadaNya – mereka yang mendapatkan makanan dan kepuasan daripadaNya. Itulah artinya percaya kepada Anaknya yang Tunggal Bapa kita dan di selamatkan.

Bentuk Ketidakpercayaan yang Paling Dalam

Salah satu bentuk ketidakpercayaan yang perlu kita bahas adalah keangkuhan atau kesombongan. Ada kaitan erat antara keangkuhan dan ketidakpercayaan. Begini penjelasannya. Tidak percaya adalah menolak Yesus untuk mencari kepuasan di hal lain. KESOMBONGAN adalah menolak Tuhan untuk mencari kepuasan di dalam diri.

Ketamakan adalah menolak Tuhan untuk mencari kepuasan dari benda materi. Ketidaksabaran menolak Tuhan untuk mencari kepuasaan dari melakukan sesuatu berdasarkan waktumu sendiri. Hawa nafsu adalah menolak Tuhan untuk mencari kepuasan dari seks. Kepahitan adalah menolak Tuhan untuk mencari kepuasan dari balas dendam.

Tapi dari semua bentuk ketidakpercayaan ini, keangkuhan adalah bentuk ketidakpercayaan yang paling dalam. Latar belakang dari semua kecenderungan dosa ini adalah kehendak diri dan meninggikan diri. Jadi dalam situasi advent ini sangat cocok membicarakan datangnya Anak Allah dalam rupa manusia. KedatanganNya adalah contoh kerendahan hati dan penyangkalan diri.

Ketika saya bilang keangkuhan adalah bentuk ketidakpercayaan, artinya adalah perjuangan melawan keangkuhan adalah perjuangan melawan ketidakpercayaan. Secara positif bisa di katakan berjuang untuk kerendahan hati merupakan perjuangan untuk beriman.

Beberapa Ayat Alkitab Tentang Keangkuhan

Saya mau mulai dengan 1 Korintus 4:7 kemudian lanjut dengan ayat lainnya tentang keangkuhan. Semua ayat ini memperlihatkan keangkuhan kontras dengan hal lain. Hal yang berlawanan dengan keangkuhan. Dan saya mau tunjukkan yang berlawanan dengan keangkuhan adalah iman. Dengan kata lain saya mau kalian melihat dari alkitab bahwa keangkuhan adalah suatu bentuk dari ketidakpercayaan, lawan dari iman. Jadi melawan keangkuhan adalah dengan percaya kepada Tuhan atas segala yang sudah Dia berikan kepadamu melalui Kristus Yesus.

Doaku supaya pada setiap penjelasan, gairahmu kepada Tuhan terus menerus bertambah.

1. 1 Korintus 4:7

“Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? (Lebih bagus di katakan: siapakah yang membuat kamu berbeda dari lainnya? Atau: siapakah yang menjadikan kamu istimewa?). Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?”

Apakah lawan dari membanggakan diri di ayat ini? Lawannya adalah mengenal kebenaran bahwa kemampuan kita adalah anugrah dari Tuhan. Jemaat korintus terjebak dalam perselisihan golongan manakah yang lebih hebat (1 Kor 1:12). Rasul Paulus katakan kamu tidak akan membanggakan diri jika kamu benar- benar mendalami kebenaran ini bahwa kemampuanmu adalah pemberian dari Tuhan dan tidak ada dasar bagimu untuk membanggakan diri.

Jadi langkah pertama mengalahkan keangkuhan adalah memahami, mendalami dan menikmati kebenaran ini: Tuhanlah yang beri kita kuasa; jadi barangsiapa bermegah, hendaklah bermegah di dalam Tuhan, bukan memegahkan manusia.

2. Yakobus 4:6-8

“Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.

Lawan dari kesombongan di sini adalah tunduk kepada Allah dan mendekat kpdNya. Keangkuhan ingin kebebasan, mau mengatur diri sendiri, mau otonomi. Karena itu tidak dapat di hindari pasti akan konflik dengan Tuhan. Itulah sebabnya orang yang tidak mencintai pengajaran Tuhan akan sebisa mungkin menjauh dari Tuhan.

Jika di gereja mereka dengar Tuhan menegur gaya hidupnya, mereka tidak akan kembali ke gereja lagi karena mereka mau merekalah yang menentukan hidupnya dan merekalah yang memegang kendali atas hidupnya.

Namun Yakobus katakan orang seperti itu berhentilah lari menjauh dari Tuhan dan mulailah mendekat kepada Allah. Mereka harus berhenti memberontak dan harus tunduk. Karena Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati (ayat 6).

Jadi cara mengalahkan kesombongan adalah dengan berhenti menikmati hati yang jauh dari Tuhan dan tidak mau di atur Tuhan . Mulai menikmati tunduk kepada Tuhan yang punya hak mengatur yang terbaik bagimu dan menikmati persekutuan yang intim yang Dia tawarkan bagi siapa yang berpaling kepadaNya dengan iman (Ibrani 10:22 ; 11:6).

3. Yakobus 4:13-16

“Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.” Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.”

Memegahkan diri di ayat ini adalah dengan tidak percaya bahwa Tuhan berdaulat atas keseharian kita. Ada orang yang berkata,” Saya akan berkendara ke Duluth untuk merayakan natal.” Yakobus katakan,”Jangan terlalu yakin.” Sebenarnya kamu harus berkata (ayat 5), “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan pergi ke Duluth merayakan natal.”

Apakah kamu percaya Tuhan berdaulat atas perjalananmu dari gereja ke rumah hari ini? Apakah kamu percaya Dia berdaulat atas bisnismu, perjalananmu dan kesehatanmu? “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”(ayat 15).

Yakobus katakan ketidakpercayaan akan kedaulatan Allah yang mengatur hidup dan matimu menimbulkan hidup yang penuh kesombongan. Cara mengatasi kesombongan adalah dengan tunduk kepada kedaulatan Allah atas segala aspek hidupmu dan tinggal tenang di dalam kuat kuasaNya yang bekerja untuk mereka yang mengasihiNya.

4. 1 Petrus 5:5-7

“Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”

Disini Petrus katakan kita semua harus rendahkan diri seorang terhadap yang lain. Kemudian Petrus juga katakan yang harus kita lakukan di dalam kerendahan hati itu adalah dengan menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan.

Mengapa menyerahkan segala kekuatiran adalah lawan dari keangkuhan? Karena orang yang sombong tidak mau mengakui mereka punya kekuatiran, juga tidak mau mengakui bahwa dia butuh bantuan orang lain untuk mengatasi kesulitannya.

Tibalah kita pada inti dari iman. Iman mengakui kebutuhan akan pertolongan. Keangkuhan tidak mau mengakui butuh bantuan. Iman bersandar kepada pertolongan dari Tuhan. Kesombongan tidak akan mau berharap pertolongan dari Tuhan. Iman menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan. Kesombongan tidak.

Jadi satu- satunya cara mengatasi keangkuhan adalah dengan mengakui bahwa kamu punya kekuatiran. Dan kamu menghargai hak istimewa yang telah Tuhan berikan kepada kita yaitu undanganNya untuk menyerahkan kekuatiran kepadaNya.

Cara praktis untuk memelihara kerendahan hati dan iman di dalam keluarga dan gereja adalah dengan mengutarakan kebutuhan pribadimu kepada Tuhan ketika berdoa.

Ada yang berkata untuk doa kebutuhan pribadi, saya doa didalam hati saja. Saya bersyukur kepada Tuhan jika kau lakukan itu. Namun saya mohon demi kasih dan kebenaran, doamu di dalam hati tidak mencerminkan esensi dari iman. Jika di dalam suatu persekutuan kamu tidak mendengar para jemaat berdoa dengan hancur hati memohon kebutuhan pribadi dalam keputusasaan, itu adalah persekutuan yang dangkal, tidak ada kerendahan hati, keangkuhan mengintai di balik pintu, jemaatnya menjadi orang yang membohongi diri sendiri dan menjadi persekutuan yang tidak sehat.

Oo sungguh pelayanan yang indah bagi rohku saat saya dapat berdoa dengan orang- orang kudus yang dengan suara yang dapat di dengar semua orang mengutarakan kebutuhan mereka kepada Tuhan dan kerinduan mereka akan pertolongan dari Tuhan dalam hidup mereka.

Berapa banyak dari kalian yang percaya bahwa mendoakan orang dengan suara adalah tindakan kasih sedangkan doa bersuara bagi kebutuhan sendiri adalah egois. Saya percaya malah sebaliknya. Keangkuhanlah yang menghalangi kita doa bersuara mengekspresikan hati kita yang hancur. Karena itu saya mohon biarlah kerinduanmu akan pertolongan dan kepenuhan dari Tuhan di dengar oleh yang lainnya saat kita doa bersama!

5. Yeremia 13:15-16

“Dengarlah, pasanglah telingamu, janganlah kamu tinggi hati, sebab Tuhan telah berfirman. Permuliakanlah Tuhan, Allahmu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap.

“Janganlah kamu tinggi hati, permuliakanlah Tuhan Allahmu”. Lawan dari tinggi hati adalah muliakan Tuhan.

Apa artinya? Kamu muliakan Tuhan bukan dengan cara beri Dia kemuliaan. Kamu muliakan Dia dengan lakukan hal- hal yang menunjukkan kemuliaanNya. Lakukan hal apa? Kita lihat Roma 4:20, “Abraham di perkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah. Iman yang teguh memuliakan Tuhan karena iman menunjukkan bahwa Tuhan berkuasa melaksanakan apa yang sudah Dia janjikan.

Iman suka memamerkan kemuliaan anugrah Tuhan dan kemuliaan kuat kuasa Tuhan dan kemuliaan bijaksana Tuhan. Iman adalah mencari cara supaya Tuhan dapat memamerkan kemuliaanNya melalui tindakan kita dan sukacita kita penuh karenanya. Arti sederhananya adalah iman suka melihat Tuhan menjadi Tuhan.

Dan itu adalah lawan dari kesombongan. Keangkuhan suka memuliakan diri sendiri. Yesus katakan di Yohanes 5:44, “Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain?” Kamu tidak dapat datang kepada Yesus dan mengalami kepuasan jika kamu masih berusaha mendapatkan kepuasan dari pujian manusia.

6. Yeremia 9:23-24

“Beginilah firman Tuhan: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman Tuhan.”

Sungguh peperangan yang berat. Musuh kesombongan menyerang kita dari segala arah.

Namun Yeremia katakan kalahkan musuh kesombongan dengan memegahkan Tuhan. Bermegahlah bahwa kamu memahami dan mengenal Tuhan. Saat ingin bermegah di dalam kepandaianmu, bermegahlah di dalam bijaksana Tuhan. Saat ingin bermegah di dalam kekuatan dan keindahan fisikmu, bermegahlah di dalam kuat kuasa dan keindahan kasih Tuhan. Saat ingin memegahkan kekayaanmu, bermegahlah atas anugrah Tuhan.

Cara Melawan Keangkuhan

Apa jawaban biblikal mengenai cara melawan kesombongan?

Pada tanggal 6 Desember saya menulis di buku jurnalku. Isinya adalah pengakuan akan kebutuhanku dan jawaban terhadap pertanyaan di atas.

Apakah efektif mengekang kesukaanku untuk memegahkan diri dan mulai fokus Memegahkan Tuhan? Memang penting menyangkal diri dan menyalibkan daging tapi ooo betapa mudahnya kita bermegah bahkan atas penyangkalan diri kita! Bagaimana dapat mematahkan hatiku yang begitu menikmati di tinggikan oleh orang lain. Dengan mengarahkan hatimu kepada kesukaan untuk senantiasa meninggikan Tuhan.

Hedonisme kristen adalah jawabannya. Hedonisme kristen lebih dalam dari mati terhadap diri. Kamu harus lebih masuk lagi ke dalam kematian dagingmu dan mencari arus air kehidupan yang membebaskan itu yang mempesonamu dengan kenikmatan kemuliaan Tuhan. Jawabannya hanya ada di dalam kekaguman yang tidak dapat di gambarkan dengan kata-kata, kekaguman yang sungguh memuaskan.