Bagaimana Seharusnya Kita Mengasihi Tetangga Muslim Kita?

Dari Gospel Translations Indonesian

(Perbedaan antarrevisi)
Langsung ke:navigasi, cari
(←Membuat halaman berisi '{{info|How Shall We Love Our Muslim Neighbor?}} Ada banyak jawaban terhadap pertanyaan ini sebagaimana ada banyak cara untuk melakukan yang baik dan tidak salah. “Kas...')
k (Melindungi "Bagaimana Seharusnya Kita Mengasihi Tetangga Muslim Kita?" ([edit=sysop] (selamanya) [move=sysop] (selamanya)))
 

Revisi terkini pada 19:21, 22 Juni 2018

Yang Berhubungan Dengan Sumber Daya
Lagi Oleh John Piper
Indeks Pengarang
Lagi Mengenai Dunia Agama
Indeks Topik
Tentang terjemahan ini
English: How Shall We Love Our Muslim Neighbor?

© Desiring God

Bagikan ini
Misi Kami
Terjemahan ini diterbitkan oleh Injil Terjemahan, sebuah pelayanan yang ada untuk membuat buku-buku dan artikel injil-tengah yang tersedia secara gratis untuk setiap bangsa dan bahasa.

Pelajari lebih lanjut (English).
Bagaimana Anda Dapat Membantu
Jika Anda mampu berbahasa Inggris dengan baik, Anda dapat membantu kami sebagai penerjemah secara sukarela.

Pelajari lebih lanjut (English).

Oleh John Piper Mengenai Dunia Agama
Bagian dari seri Taste & See

Terjemahan oleh Desiring God

Ada banyak jawaban terhadap pertanyaan ini sebagaimana ada banyak cara untuk melakukan yang baik dan tidak salah. “Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia” (Roma 13:10). “Kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu” (1 Korintus 13:7). Inilah beberapa hal yang perlu ditekankan pada zaman kita, menurut saya.

[Update: penyebutan mengasihi musuh kita tidak dimaksudkan untuk mengimplikasikan bahwa seluruh kaum Muslim merasa atau bertindak bermusuhan terhadap orang Kristen. Mereka tidak begitu. Mereka sering ramah tamah, baik hati, dan peduli. Masalahnya adalah ketika seseorang memusuhi kita (agama apa pun atau tidak beragama), kita harus tetap mengasihi.

Klarifikasi lain diperlukan dalam konteks kita pada zaman ini. Ketika saya mengatakan bahwa kasih memanggil kita untuk melakukan yang baik dengan cara-cara yang praktis yang memenuhi kebutuhan fisik, saya tidak memaksudkan bahwa bantuan ini diberikan bergantung pada apakah orang Muslim mau menjadi orang Kristen. Kasih yang praktis merupakan suatu kesaksian akan kasih Kristus. Kesaksian tidak ditahan di saat itu paling dibutuhkan. Pertobatan yang dipaksa oleh kekuatan atau keuangan berlawanan dengan natur iman yang menyelamatkan. Iman yang menyelamatkan merupakan penerimaan secara bebas akan Yesus sebagai Juru Selamat, Tuhan, dan Harta tertinggi kita. Ia bukan sarana kepada harta. Ia adalah Harta.]

1. Doakan berkat Kristus yang sepenuhnya atas mereka, entah mereka mengasihi Anda atau tidak.

2. Lakukan yang baik kepada mereka dengan cara-cara yang praktis yang memenuhi kebutuhan fisik.

3. Jangan membalas ketika disalahkan secara pribadi.

4. Hiduplah damai dengan mereka kalau itu bergantung pada Anda.

5. Kejarlah kemerdekaan mereka yang penuh sukacita dari dosa dan dari hukuman dengan mengatakan kepada mereka kebenaran Kristus.

6. Sungguh-sungguhlah menginginkan agar mereka bergabung dengan Anda di sorga bersama dengan Bapa dengan menunjukkan kepada mereka Sang Jalan, Yesus Kristus.

7. Berusahalah untuk memahami arti dari apa yang mereka katakan, sehingga penegasan atau kritik Anda didasarkan pada pemahaman yang benar, bukan penyimpangan atau karikatur.

8. Peringatkan mereka dengan air mata bahwa orang-orang yang tidak menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat yang disalibkan dan bangkit yang mengangkut dosa-dosa dunia akan binasa di bawah murka Allah.

9. Jangan menyesatkan mereka atau memberi mereka pengharapan yang palsu dengan mengatakan, “Kaum Muslim menyembah Allah yang benar.”

Pernyataan ini mengomunikasikan kepada hampir semua orang gambaran yang positif akan hati Muslim yang mengenal, mengasihi, dan menghormati Allah yang benar. Tetapi Yesus menjadikan respons seseorang kepada diri-Nya tes lakmus akan otentisitas respons seseorang kepada Allah. Dan Ia secara eksplisit mengatakan bahwa jika seseorang menolak Dia sebagai Dia yang Ilahi yang memberikan hidup-Nya sebagai tebusan bagi dosa-dosa dan bangkit kembali – orang itu tidak mengenal, mengasihi, atau menghormati Allah yang benar.

Kasih tidak akan menyesatkan kaum Muslim, atau orang-orang yang peduli dengan kaum Muslim, dengan mengatakan bahwa mereka “mengenal” atau “menghormati” dan “mengasihi” Allah yang benar ketika mereka tidak menerima Yesus sebagaimana Dia sesungguhnya. Kita tidak dapat melihat hati orang. Bagaimana kita tahu jika mereka mengenal dan menghormati serta mengasihi Allah yang benar? Kita menyerahkan hidup kita untuk menawarkan Yesus pada mereka. Jika mereka menerima Dia, mereka mengenal dan mengasihi serta menghormati Allah. Jika mereka tidak menerima Dia, mereka tidak mengenal dan mengasihi serta menghormati Allah. Yesus adalah ujiannya.

Itulah maksud dari perkataan Yesus di Lukas 10:16, “Barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.” Dan di Matius 10:40, “Barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.” Dan di Yohanes 5:46, “Jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku.”

Hal yang paling penuh kasih yang dapat kita lakukan bagi kaum Muslim atau siapa pun lainnya adalah mengatakan kepada mereka seluruh kebenaran tentang Yesus Kristus, dalam konteks kepedulian yang berkorban untuk mereka dan kesediaan menderita bagi mereka, ketimbang meninggalkan mereka, dan kemudian memohon mereka untuk berpaling dari “penyembahan yang sia-sia” (Markus 7:7) serta menerima Kristus sebagai Juru Selamat yang disalibkan dan bangkit bagi pengampunan dosa-dosa mereka serta pengharapan mereka akan hidup kekal. Ini akan merupakan sukacita kita yang besar – memiliki saudara-saudara dari seluruh kaum Muslim di dunia.