Apakah Semua Dosa Sama Di Mata Tuhan?
Dari Gospel Translations Indonesian
Oleh John Piper Mengenai Pengudusan dan Pertumbuhan
Terjemahan oleh Noviyanti Sugita
Di bawah ini adalah transkrip audio yang telah diedit.
Saya sering mendengar bahwa semua dosa adalah sama di mata Tuhan. Tetapi rasanya ini tidak benar. Apa pendapat Anda?
Saya juga sering mendengarnya. Alasan mengapa banyak orang mengatakannya adalah Yakobus 2:10 di mana dikatakan, “Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.” Yang tampaknya mengatakan bahwa, baik itu dosa kecil maupun dosa besar, saya sepenuhnya bersalah terhadap seluruh hukum. Sehingga semua dosa sama mencelakakannya bagi saya.
Tetapi ini belumlah keseluruhan ceritanya, bukan?
Pertama-tama, tidak semua orang dirugikan dengan cara yang sama oleh setiap dosa. Dengan kata lain, jika saya menembak mati Michael saat ini juga, atau jika saya hanya meludahinya, kedua-duanya adalah dosa yang sangat buruk dan Yesus menyebut kebencian sebagai pembunuhan. Tetapi Michael tidak mati jika saya hanya meludahinya!
Sehingga dosa yang lebih buruk – lebih buruk akibatnya – adalah pembunuhan, jika dibandingkan dengan peludahan. Dan saya rasa kita harus mengakuinya. Ini benar! Karena dampaknya juga penting – setidaknya bagi Anda! – dan juga bagi saya, saya rasa, karena berikut ini adalah perikop lain yang harus kita bahas.
Yesus mengajarkan bahwa ada tingkatan-tingkatan dalam hukuman. Jika Anda mengetahui kebenaran tetapi tidak melakukannya, Anda akan dicambuki lebih banyak daripada jika Anda tidak mengetahui kebenaran dan melakukan kesalahan.
Jadi ada tingkatan-tingkatan hukuman, yang harusnya berarti tingkatan-tingkatan kesalahan, yang harusnya berarti bahwa beberapa dosa lebih tercela daripada yang lain.
Saya akan kembali ke kitab Yakobus dan menjelaskan apa yang saya pikir dimaksudkan di sana. Argumennya adalah, Alasan mengapa Anda bersalah atas semua hukum jika Anda melakukan satu dosa adalah karena satu Tuhan mengatakan semuanya.
Sehingga, apa yang ingin ditunjukkanNya adalah, jika saya berkata kepada Tuhan, “Saya akan melakukan ini terhadap Engkau”-dosa yang kecil ini, katakanlah, meludahi seseorang-“dan saya akan melakukan dosa besar ini terhadap Engkau,” dalam kedua kasus ini Anda telah menentang Tuhan. Dalam kedua kasus ini Anda telah mengatakan tidak kepada Tuhan. Ini yang dikatakanNya. Dia ingin kita merasa bahwa setiap dosa, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar, adalah melawan Allah dan bukan hanya melawan manusia dan menimbulkan akibat-akibat.
Dan dalam pengertian itu, setiap dosa adalah sangat keji.
Jadi Anda hanya perlu mencamkan ini dan mengatakan bahwa jika ini menyangkut Allah dicemarkan di dalam hatiku, aku melakukan kejahatan yang sangat besar terhadap Tuhan baik aku melakukan sebuah dosa kecil atau sebuah dosa besar. Tetapi ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan.