Mempersiapkan Diri untuk Menikah: Bantuan bagi Pasangan Kristen/Pernikahan, Melajang, dan Perbuatan Kebajikan Kristen
Dari Gospel Translations Indonesian
Oleh John Piper
Mengenai Pernikahan
Bab 5 buku Mempersiapkan Diri untuk Menikah: Bantuan bagi Pasangan Kristen
Terjemahan oleh Yahya Kristiyanto
Anda dapat membantu kami memperbaiki terjemahan ini dengan meninjau untuk meningkatkan akurasi terjemahan. Pelajari lebih lanjut (English).
Akhir dari segala sesuatu sedang bergerak mendekat; oleh karena itu, bersikaplah mampu mengendalikan diri dan berpikiran jernih demi doa-doa Anda. Di atas semua itu, tetaplah saling mengasihi satu sama lain dengan sepenuh hati, karena kasih akan menutupi banyak dosa. Tunjukkan sikap ramah kepada satu sama lain tanpa menggerutu. Tindakan ini akan mendapatkan karunia, jadi gunakan untuk saling melayani, sebagai hamba Tuhan dengan berbagai macam karunia: siapa pun yang berbicara, berbicaralah sebagai orang yang mengucapkan hukum Tuhan; siapa pun yang melayani, melayanilah dengan kekuatan yang diberikan Tuhan, supaya di dalam segala sesuatu Tuhan dimuliakan melalui Yesus Kristus. Kemuliaan dan kedaulatan adalah kepunyaan-Nya selama-lamanya. Amin.
—1 Petrus 4:7-11
Apa yang mendorong bab ini adalah hasrat supaya Kristus dimuliakan dengan cara yang digunakan orang-orang yang sudah menikah maupun orang-orang yang melajang untuk menunjukkan sikap ramah satu terhadap yang lain. Atau, dengan kata lain, bila ini benar – yang mana saya percaya, benar – bahwa keluarga Allah yang terwujud, dengan kelahiran baru dan dengan iman di dalam Kristus adalah lebih sentral dan lebih bertahan lama daripada keluarga-keluarga yang terwujud karena pernikahan dan melahirkan keturunan maupun adopsi. Selanjutnya, bagaimana keluarga spiritual yang kekal itu (yakni gereja) saling berhubungan satu dengan yang lain (yang menikah dan yang lajang) adalah saksi yang sangat penting kepada dunia bahwa hidup kita berorientasi pada kemenangan Kristus dan bahwa hubungan kita ditentukan bukan hanya oleh alam, melainkan oleh Kristus. Saya rindu melihat Kristus dimuliakan melalui orang-orang yang sudah menikah yang menjalin orang-orang lajang ke dalam hidup mereka, dan melalui orang-orang lajang yang menjalin orang-orang yang sudah menikah ke dalam hidup mereka demi Kristus dan Injil.
“Karena Dia Seorang Murid”
Yesus berkata, “Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya” (Matius 10:42). Tentu saja, Yesus juga mengatakan agar kita mengasihi musuh kita (Matius 5:44), dan Paulus mengatakan agar kita memberi secangkir air kepada musuh kita (Roma 12:20). Kasih seperti ini akan mendapat imbalan. Namun di sini Yesus mengatakan agar kita menunjukkan kebaikan kepada orang-orang karena mereka adalah pengikut Yesus. Dan ini pun akan mendapatkan imbalan.
Dengan kata lain, apabila Anda memandang kepada mata orang lajang atau orang yang sudah menikah dan melihat wajah seorang pengikut Yesus – seorang saudara laki-laki atau saudara perempuan dari keluarga kekal Anda sendiri – maka hubungan dengan Yesus yang Anda lihat itu akan menarik hati Anda ke dalam kebaikan praktis – seperti keramahtamahan – demi Yesus sendiri. Di sini, Yesus menjadi fokus. Ia berkata, lakukan ini, “karena ia murid-Ku”. Karena alasan itu, saya akan merasa dihormati secara istimewa kalau Anda memberi minuman kepada salah seorang murid saya. Kalau murid saya datang ke rumah Anda, lakukan hal ini karena saya. Itulah yang saya maksud ketika saya mengatakan, saya rindu melihat Kristus dimuliakan melalui orang-orang yang sudah menikah yang menjalin orang-orang lajang ke dalam hidup mereka, dan melalui orang-orang lajang yang menjalin orang-orang yang sudah menikah ke dalam hidup mereka.