Semua Malaikat Datang Bersama Dia
Dari Gospel Translations Indonesian
Oleh John Piper
Mengenai Kedatangan Kristus
Bagian dari seri Taste & See
Terjemahan oleh Evi Yulia
Membaca lagi urutan peristiwa dan perkataan di hari-hari terakhir Yesus di bumi di dalam Injil Matius menggetarkan hati saya. Dua perkataan Tuhan yang berurutan telah membuat saya tertegun beberapa hari yang lalu. Kadang-kadang hal-hal yang biasa menjadi segar dan penuh kuasa bila dilihat dalam suatu hubungan yang baru.
Pada akhir Matius 25 ada perumpamaan mengenai domba dan kambing. Bayangkan Yesus, yang kelihatan seperti orang biasa, menyampaikan perumpamaan dengan kata-kata yang mengejutkan: “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata…” (ayat 31-33).
Biarkan kata-kata ini meresap ke dalam hati. Pertama-tama, mari kita tetapkan siapa Anak Manusia itu. Tak perlu diragukan. Di dalam Matius 16:13 Yesus mengatakan, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” dan dalam dua ayat berikutnya Dia berkata, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Di situlah kuncinya. Yesuslah Anak Manusia itu. Itu salah satu gelar favorit-Nya bagi Diri-Nya sendiri. Di dalam gelar inilah tersembunyi misteri kemanusiaan dan martabat surgawi-Nya, karena di dalam Daniel 7:13-14 tertulis “seorang seperti Anak Manusia” di surga yang akan menerima kerajaan kekal dari Allah.
Mari kita renungkan apa yang dikatakan Yesus mengenai Diri-Nya sendiri di dalam Matius 25:31-33:
1.“Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya.” Kemuliaan ini bukan hanya seperti keindahan matahari terbenam atau Grand Canyon atau Komet Hale-Bopp atau alam semesta. Ini adalah kemuliaan Allah – seperti yang dituliskan di dalam Matius 16:27: “kemuliaan Bapa-Nya”. Bila ciptaan memiliki keindahan yang membuat kita terpana dengan air terjun, jurang pegunungan Rockie yang puncaknya bersalju dan langit malam yang penuh dengan bintang, kemuliaan dari Dia yang merancang dan menciptakan semua itu akan membuat semuanya itu tampak tidak berarti. Anak Manusia akan datang dengan kemuliaan itu.
2. “Dan semua malaikat bersama Dia.” Semuanya. Apakah Anda mengerti? Surga akan ditinggalnkan kosong oleh bala tentaranya. Semua malaikat akan bersama Dia! Ini berarti kemenangan sudah pasti sehingga tak seorang pun harus tinggal berjaga. Tidak akan ada yang mengancam surga. Semua balatentara Allah berada di garis depan bersama dengan Anak Manusia. Yesus bisa menangani penaklukan dunia sendiri. Dia adalah Allah. Tetapi para malaikat datang untuk menunjukkan kebesaranNya dan menunaikan perintahNya. Apa perintahnya? Hanya ini: “Dia akan mengirimkan malaikatnya dengan terumpet yang nyaring, dan mereka akan mengumpulkan orang plihannya dari empat penjuru duania.” Mereka akan mengumpulkan Anda dan saya untuk menemui Anak Manusia.
3. “Kemudian, Dia akan duduk di tahtaNya yang mulia.” Dia berada di tahta karena dia seorang Raja. “Kemudian Raja akan berkata …” Yesuslah Raja alam semesta sekarang. Dia menguasai semua dan menegakkan semua. (Matius 28:18; Kolose 1:17). Tetapi saat Dia datang, kerajaan ini akan jelas bagi setiap orang di Minneapolis.
4. “Di hadapanNya akan dikumpulkan semua bangsa.” Yesus, Anak Manusia, Raja Alam Semesta, akan duduk di tahtanya, dan setiap orang dan setiap presiden dan pemimpin dan perdana menteri dan raja di dunia akan berkumpul dan berkata, “Yesuslah Tuhan,” demi kemuliaan Allah Bapa. Saat mereka yang terpilih dikumpulkan, dan Sang Raja siap menghakimi, dan akan terpenuhilah sabda nabi, “Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu” (Yesaya 60:3).
5. Kemudian tiba-tiba setelah perumpamaan ini, saya membaca ayat-ayat berikutnya: “Setelah Yesus selesai dengan semua perkataannya, dia berkata kepada para muridNya, ‘Kamu tahu dua hari lagi adalah Hari Raya Roti Tak Beragi, dan Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.” Anak Manusia yang Sama. Diserahkan dan disalibkan. Apakah Anda pernah memikirkan harapan dan sukacita apa yang membuat Yesus bertahan pada saat penderitaan yang mengerikan itu?
Dia sudah bangkit! Dan dia akan kembali. Sementara iu, “marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan turut dihina bersama Dia” (Ibrani 13:13).
Pusatkan perhatian pada kedatanganNya,
Pastor John