Esok, Tuhan Tetap Baik
Dari Gospel Translations Indonesian
(←Membuat halaman berisi '{{info|God Will Be Good Again Tomorrow}} <blockquote><em>Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena TUHAN jiwaku be...')
Revisi terkini pada 17:06, 12 Maret 2020
Oleh Marshall Segal Mengenai Pengudusan dan Pertumbuhan
Terjemahan oleh Paulin Keren Gloria
Anda dapat membantu kami memperbaiki terjemahan ini dengan meninjau untuk meningkatkan akurasi terjemahan. Pelajari lebih lanjut (English).
Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita… Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! (Mazmur 34: 2-3, 9)
Keadaan Daud menulis saat kata-kata ini sama sekali tidak baik (1 Samuel 19).
Saat Daud berseru – “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!” – terlepas dari apa yang dia derita. Bukan karena dia dibanjiri berkat. Daud bertekad, apa pun yang terjadi, sesulit apa pun hidupnya, tidak peduli siapa yang mengkhianati atau mengganggunya, “Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu.”
Sama Sekali Tidak Baik
Daud belum dinobatkan sebagai raja (2 Samuel 5). Dia diburu tanpa ampun oleh raja Israel saat itu, seorang pria dengan kuasa dan kemampuan yang luar biasa (ditambah pula dengan iri hati dan kemarahan). Saat orang banyak bernyanyi, "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa" (1 Samuel 18:7), Saul menjadi naik darah dan timbullah sebuah keinginan yang besar untuk membunuh putra Isai yang berharga itu.
Saul mengirim orang-orang untuk membunuh Daud, namun mereka mengasihi Daud (1 Samuel 19:1). Jadi, dalam kemarahannya ia meluncurkan tombaknya sendiri kepada pemuda itu (19:10). Daud nyaris tak bisa lolos dan akhirnya dia melarikan diri. Tidak cukup hanya musuh di negerinya sendiri, Daud lari kepada orang lain di Gad. Akhis, raja Gad, tiba-tiba menjadi iri dan membenci Daud. Sehingga Daud berpura-pura menjadi orang gila agar tidak dibunuh olehnya. Lalu mereka membiarkannya pergi.
Daud meninggalkan kota yang memusuhinya itu dan kembali ke dunia yang penuh pertentangan dan bahaya, Daud menulis, “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!” (Mazmur 34:9). Berlindung pada Tuhan di tengah bahaya adalah jauh lebih baik dari kenyamanan tanpa Tuhan.
Dilepaskan dari Segala Ketakutan
Daud menghadapi ribuan masalah lain selain Akhis raja Gad, namun itu tidak menahannya dari merayakan anugerah Tuhan karena Dia menjawab doanya, karena penyelamatanNya. Daud mampu mencegah segala kekhawatiran dunia ini memengaruhinya dan mengatakan “Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku” (Mazmur 34:5).
Semua kegentaranmu, Daud? Setelah dia berhasil lolos dari Gad, Saul membantai semua imam-imam di Nob karena Daud (1 Samuel 22:18). Lalu Saul mengejar Daud sampai ke padang gurun untuk membunuhnya (1 Samuel 23:15). Akhirnya, Daud terpaksa kembali ke Gad lagi (1 Samuel 27:2). Mereka menerimanya untuk sementara waktu kali ini, tapi lalu orang Filistin membencinya lagi dan mengusirnya pergi (1 Samuel 29:11). Kemudian keluarga dan teman-temannya ditangkap dalam suatu penyerangan (1 Samuel 30: 2), dan orang-orangnya sendiri melawannya dan hampir melemparinya dengan batu sampai mati (1 Samuel 30: 6). Tuhan tidak meluputkan Daud dari segala yang dia takuti.
Namun Allah telah meluputkannya hari ini. Iman pada Allah yang berdaulat dan murah hati membuat Daud bebas untuk bersukacita dan bersyukur atas pembebasan hari ini, kemenangan hari ini, rahmat hari ini - bahkan ketika masalah esok hari menyerbu gerbang pikirannya.
Anugrahnya Cukup untuk Hari Ini
Inilah nyanyian yang lemah, terluka, dan tak terkalahkan dari Mazmur 34. Pujilah Tuhan segala hikmat dan kuasa, yang menciptakan dan mengendalikan seluruh alam semesta, dan yang memedulikan kebutuhan sehari-hari dari tiap anak-anakNya. Berlindunglah pada Tuhan yang matanya “tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong” (Mazmur 34:16).
Ketika tekanan dan kekecewaan dan ketakutan mulai menenggelamkan harapan dan sukacita di dalam Tuhan, Yesus mendorong kita untuk menjadi seperti Raja Daud.
Jangan cemas dan mengatakan, “Apa yang akan kami makan?” atau “Apa yang akan kami minum?” atau “Apa yang akan kami kenakan?” Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Bapamu yang di sorga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6:31-33).
Kasih setia Tuhan selalu baru bagi kita setiap pagi (Ratapan 2:22-23), namun kita sering tak menyadarinya karena kita terlalu khawatir akan hari esok. Daud menjadi panutan kita untuk berhenti dan melihat kasih karuniaNya setiap hari, bahkan di tengah ketidakpastian dan kesusahan yang sedang berlangsung. Daud juga memanggil kita untuk bergabung dengannya dalam kedamaian dan kepercayaan yang adalah hasil dari apa yang dilihatnya itu.
Rasakan dan Lihatlah Kebaikan Itu.
Selayaknya Bapa dan Raja, Tuhan merencanakan untuk mencurahkan segala yang dimilikiNya untuk menghindarkan Anda dari segala sesuatu yang mengancam hidup kekal Anda bersamaNya dan untuk memuaskan Anda sepenuhnya dan selamanya dengan pribadiNya sendiri.
Tuhan mengetahui penderitaan yang Anda pikul, Dia tahu segala rintangan yang Anda hadapi, Dia tahu betapa Anda merasa kekurangan dan minder, dan Dia tahu dengan tepat apa yang Anda butuhkan. Mungkin keadaan Anda saat ini tidak selalu aman, penuh kepastian, atau bebas rasa sakit, namun Dia akan membawa Anda pada iman, sukacita, dan kehidupan yang tidak akan Anda tukarkan dengan apa pun melalui semua kesulitan itu.
KebaikanNya tak selalu terasa menyenangkan. Namun jika Anda berlindung di dalamNya, Anda akan melihat dan merasakan kebaikan Tuhan dengan lebih jelas dan mendalam di dalam semua pencobaan itu. Untuk saat ini, fokuslah pada jalan-jalanNya, besar atau kecil, Dia telah memedulikan hidup Anda hari ini – rasakan dan lihatlah bahwa Dia begitu baik – dan percayalah padaNya karena anugerah itu akan datang lagi di esok hari.